SEMARANG, detak24com – Baru-baru ini jagat medsos heboh atas kejadian bapak kos makan kucing obati diabetes di Semarang. Hewan manis itu dalam sekejap hilang, pemiliknya kalang kabut mencari.
Penggerebekan Pak Nur, bapak kos makan kucing itu diunggah lewat media sosial TikTok hingga ramai jadi sorotan publik.
Dirilis, Kamis (08/08/24), para anak kos memergoki Pak Nur yang tengah menyantap daging kucing di kediamannya. Tepatnya di Gunungpati, Semarang pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Melalui akun TikTok @T*g*S*t, saat didapati demikian, pelaku mengaku memakan daging kucing demi mengobati diabetesnya.
Awalnya, kasus tersebut terbongkar sebab bau bangkai menyengat tercium dekat kos. Saat diperiksa, ditemukan bulu-bulu kucing di titik bau bangkai.
Anak kos pun berinisiatif memulai penyelidikan mandiri di kasus tersebut.
Aksi si bapak kos akhirnya viral setelah diunggah ke internet.
Dalam video yang beredar, Pak Nur didapati sedang makan nasi dengan lauk daging kucing. Sebelumnya, kucing-kucing anak kos memang mendadak hilang.
“Pak, ini ya kucing saya? Emang enak bapak makan kucing?” tanya salah satu anak kos.
“Iya. Sekarang gini, garam saja sekarang sudah gak boleh,” ucap bapak kos.
“Berarti semua kucing yang hilang dimakan bapak?” tanya anak kos lagi.
“Iya. Saya itu kalau gak makan daging (kucing) gulanya tinggi terus,” jawab bapak kos mengakui dengan enteng.
Anak-anak kos memprotes mengapa si bapak tidak menggunakan daging ayam saja untuk lauk l.
“Lha duitnya siapa. Maaf kalau kamu terganggu. Diabetes saya itu udah parah,” jawab bapak kos sekenanya.
Benarkah Daging Kucing Obati Diabetes?
Salah satu cara mengobati diabetes adalah membatasi asupan protein hewani. Misalnya, daging merah, unggas, dan telur, bahan mengandung purin yang dapat menimbulkan asam urat dalam tubuh.
Asam urat berlebih dapat menumpuk di ginjal dan menyebabkan batu ginjal serta memperburuk penyakit ginjal. Namun demikian, tak ada penelitian yang menyebutkan bahwa daging kucing secara spesifik menjadi obat bagi penderita diabetes.
Alih-alih demikian, batasi konsumsi protein hewani maksimal 1-2 porsi per hari. Pilihlah sumber protein nabati yang lebih sehat, seperti kacang-kacangan, lentil, tahu, dan tempe, dikutip detak24com dari pikiranrakyat. (*)
Editor : Kar
Terima kasih telah mengunjungi website kami. Ikuti kami terus di https://detak24.com