INHIL, detak24com – Aksi heroik dua orang buk guru di Inhil viral medsos setelah video mereka menembus banjir dan rawa habitat buaya beredar luas.
Dedikasi para pendidik yang mempertaruhkan nyawa demi pendidikan anak-anak di pelosok negeri ini menuai pujian dari warganet.
Kedua guru tersebut diketahui mengajar di SD Dusun Panglima, Kecamatan Batang Tuaka, Inhil. Dalam video singkat yang beredar, terlihat mereka berjalan hati-hati melewati jalan yang tergenang air setinggi lutut orang dewasa di Parit Panglima Hitam.
Kondisi air tersebut bukan sekadar banjir biasa, melainkan genangan di bekas aliran sungai yang kini menjadi daratan, namun masih menyimpan ancaman serius berupa keberadaan buaya liar.
Menurut penuturan warga sekitar, buaya sering terlihat berkeliaran di sekitar sungai kecil tersebut, terutama saat air pasang dan menutupi seluruh jalur darat.
Meskipun demikian, demi memastikan murid-murid mereka tetap mendapatkan hak pendidikan, kedua guru tersebut dengan berani melintasi jalur berbahaya itu setiap harinya.
“Semangat ibu-ibu, inilah perjuangan ibu-ibu nya mulai hari ini beraktivitas mulai kembali datang ke sekolah,” ujar suara seorang pria dalam video tersebut, menggambarkan kekaguman atas perjuangan para guru.
Kondisi jalan yang rusak dan terendam banjir ini telah lama menjadi keluhan warga setempat. Namun, hingga saat ini belum ada perbaikan signifikan dari pihak terkait.
Perjuangan gigih para guru ini menjadi pengingat akan besarnya tantangan yang masih dihadapi dunia pendidikan, terutama di wilayah-wilayah terpencil seperti di Kabupaten Inhil.
Video ini menjadi viral bukan hanya karena ketegangan yang ditimbulkan oleh potensi bahaya serangan buaya, tetapi juga karena semangat pengabdian yang luar biasa dari para pendidik tersebut.
Mereka rela mengambil risiko demi mewujudkan cita-cita luhur mencerdaskan anak bangsa.
“Pejuang negeri sesungguhnya,” tulis akun TikTok @Habibie SE pada Kamis (10/5/2025), mengomentari video tersebut.
Besar harapan agar perhatian publik yang timbul dari viralnya video ini dapat mendorong pihak berwenang untuk segera memperbaiki infrastruktur di kawasan tersebut.
Dengan perbaikan jalan, diharapkan para guru, siswa, dan warga tidak lagi harus mempertaruhkan nyawa hanya untuk mencapai sekolah dan menjalani kehidupan sehari-hari, dikutip detak24com dari halloriau. (*)
Editor : Kar