Dua Warga Diangkut, Polisi Gerebek Sarang Narkoba di Kampung Belutu Kandis

Pengedar sabu di Kampung Belutu Kandis. f : ist
PEKANBARU, detak24com – Tim Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Riau meringkus dua pria terlibat jaringan peredaran sabu di Kampung Belutu, Kecamatan Kandis, Siak.
Informasi dirangkum Jumat (23/05/25), selain menangkap dua warga berinisial D (32) dan H (30), polisi menemukan puluhan paket sabu dalam operasi tersebut.
Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Pol Putu Yudha Prawira mengatakan, pelaku berinisial D (32) dan H (30). Keduanya ditangkap di dua lokasi berbeda wilayah Kandis pada Ahad (11/05/25).
“Penangkapan ini berawal dari laporan masyarakat terkait aktivitas mencurigakan yang mengarah pada peredaran narkoba di wilayah Simpang Belutu,” ujarnya, Jumat (23/05/25).
Menindaklanjuti laporan tersebut, tim Ditresnarkoba Polda Riau melakukan penyelidikan dengan menyamar sebagai pembeli. Sekitar pukul 14.30 WIB, polisi menangkap D di Jalan Raya Pekanbaru–Duri Km 71.
“Pelaku D datang dengan sepeda motor dan langsung diamankan saat menyerahkan satu paket kecil sabu. Dari saku celananya ditemukan satu paket sabu lainnya serta satu unit handphone,” jelasnya.
Dari hasil interogasi, D mengaku memperoleh sabu tersebut dari H, yang diduga merupakan bandar. Polisi lalu bergerak ke rumah H di Jalan Pelajar, Gang Pesantren, Kelurahan Simpang Belutu.
Di lokasi tersebut, petugas menemukan enam paket sabu ukuran sedang dan 20 paket kecil yang disimpan dalam tas selempang hitam. Dua unit handphone juga turut diamankan.
“H adalah bandar yang telah lama meresahkan masyarakat, sementara D berperan sebagai kurir yang mengantar barang saat ada pesanan,” cakap Putu.
Keduanya mengaku mendapatkan sabu dari seseorang berinisial S melalui metode “lempar barang”, yakni dengan meletakkan sabu di titik tertentu untuk diambil kemudian.
Dari dua lokasi penggerebekan, polisi menyita barang bukti berupa sabu dengan total berat sekitar 14 gram, beberapa unit handphone, sepeda motor, dan perlengkapan lain yang digunakan dalam aksi mereka.
Pihak kepolisian masih mendalami jaringan ini dan berencana menggelar perkara dalam waktu dekat.
“Kami tidak akan berhenti hanya pada pelaku lapangan. Asal-usul sabu ini terus kami telusuri,” tegasnya. (Red)
Editor : kar