JAKARTA, detak24.com – Situasi di Ukraina saat ini tidak akan terjadi jika negara-negara Barat mendengarkan kekhawatiran Rusia/. Khususnya pada ekspansi NATO yang terus bergerak ke arah timur dan mengancam Moskow.
Demikian disampaikan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva ketika berbincang dengan CEO RMOL Network, Teguh Santosa di Kopi Timur, Jakarta Timur, pada Rabu (30/3).
Dubes Vorobieva menyebut, Barat telah menggunakan Ukraina sebagai alat atau instrumen, baik secara politik maupun militer, untuk melawan Rusia.
“Barat berusaha untuk mengubah Ukraina, dan mereka berhasil melakukannya, menjadi proyek anti-Rusia. Seperti yang dikatakan Presiden (Vladimir) Putin, Ukraina sudah bertransformasi menjadi anti-Rusia,” ujarnya.
Tepatnya sejak kudeta di Ukraina pada 2014, Dubes Vorobieva menuturkan, Barat berusaha mencuci otak masyarakat Ukraina melalui organisasi non-pemerintahan, akademik, hingga program edukasi lainnya. Bahkan saat ini, Barat telah mendorong Ukraina ke dalam perang.
“Pada dasarnya, kami tidak memiliki pilihan lain. Tentu untuk orang normal, perang adalah sesuatu yang tragis, dan kami (Rusia) mengetahui itu. Kami kehilangan 27 juta orang di Perang Dunia 2,” sambung Dubes Vorobieva.
Kendati begitu, ia melanjutkan, Rusia tidak memiliki pilihan solusi diplomatis lantaran Barat yang tidak pernah mendengarkan kekhawatiran Moskow.
Lebih lanjut, Dubes Vorobieva menekankan, Rusia selalu berusaha meminimalisir korban di pihak sipil, tidak seperti yang disampaikan oleh media-media Barat.(rmol)