SIAK, detak24com – Cabup nomor urut 02, Afni Zulkifli dikuntit dan dipersekusi seorang pria saat buka bersama relawannya di Kampung Buantan Besar, Siak, Kamis (13/03/25) malam.
Pria itu diketahui berinisial Dar, diduga salah seorang tim sukses dari Paslon petahana nomor urut 03 (Alfedri-Husni) Pilkada Siak 2024.
Kejadian ini membuat kampung Buantan Besar memanas sepanjang malam. Pendukung Afni berdatangan ke lokasi. Begitu juga pendukung Paslon 03. Kampung Buatan Besar yang semula sepi menjadi ramai. Polisi dan Bawaslu pun datang ke lokasi.
Peristiwa ini telah menyedot perhatian masyarakat secara luas. Kejadian berawal saat Afni berbuka puasa dengan sejumlah ibu-ibu relawannya di rumah warga bernama Dewi. Di saat hendak makan, tiba-tiba Dar datang sembari mengaktifkan kamera ponselnya.
Dia memilih berdiri di depan pintu sambil mengarahkan kamera ke Afni. Ia mengatakan, tidak boleh kampanye.
Afni yang juga dikenal sebagai selebgram influencer itu tidak jadi makan. Ia memanggil Dar untuk masuk ke dalam rumah. Namun, Dar mengabaikan dan terus mengaktifkan kameranya sambil menyebut tidak boleh kampanye.
Kemudian, terjadi perdebatan antara Afni dengan Dar. Cabup perempuan itu mempertanyakan kenapa dia tidak boleh buka puasa bersama dengan relawannya. Sementara, Dar terus mondar mandir di depan pintu dan terus mengarahkan kamera ke Afni.
“Ini tim ibu semuanya ni, tim ibu semuanya ini. Tidak boleh bu kampanye,” ujar Dar, sesuai video viral beredar di medsos.
Afni mengatakan pihaknya tidak melakukan kampanye. Bahkan ia langsung menanyakan kepada ibu-ibu apakah ada kampanye di momen buka puasa itu. Semua kompak menjawab tidak.
“Terus masalahnya di mana? mengapa saya tidak boleh berbuka bersama. Mengapa Pak Alfedri dan Pak Husni boleh?” tanya Afni.
Lalu, Dar menjawab perlakuan terhadap Alfedri-Husni berbeda karena masih menjabat bupati dan wakil bupati. Hal tersebut tidak masuk akal bagi Afni karena ia dan Alfedri juga sama-sama calon bupati.
“Bedanya apa, sesuai peraturan kami sama-sama calon kebetulan saja menjabat bupati dan wakil bupati. Karena itu marilah kita berprasangka elok, kecuali kami di sini memakai simbol-simbol kampanye. Mengapa pak Alfedri dan Husni boleh, kenapa saya duduk dengan relawan saya dilarang,” tanya Afni.
Video perdebatan Afni dan Dar itu menyebar luas di medsos. Perlakuan Dar telah memicu ketegangan di Buantan Besar malam itu. Bahkan, Dewi sempat mendatangi Dar ke rumahnya mempertanyakan kapasitas yang bersangkutan merekam video buka bersama tersebut.
Namun, Dar tetap memvideokan kembali kejadian ini dan terdengar suara tangisan anaknya. Video ini juga diviralkan dengan narasi ‘Dar didatangi preman’.
Pemilik Rumah Kaget
Sementara, Dewi sebagai tuan rumah buka puasa bersama Afni, kaget saat Dar tiba-tiba datang ke rumahnya. Apalagi kedatangannya sambil marah-marah di tengah orang lagi berbuka puasa.
“Saya mengundang Bu Afni untuk berbuka di rumah saya. Alhamdulillah, beliau mau. Tidak mungkin saya berdua saja sama suami, tentu saya ajak tetangga dan relawan,” ujar Dewi, Jumat (14/03/25)
Saat azan Magrib, Dewi dan tamu-tamunya siap-siap untuk berbuka puasa. Di saat bersamaan, Dar berkeliling rumah dan tiba-tiba nongol di depan pintu sambil mengaktifkan kamera ponsel.
“Kami benar-benar kaget, ada orang tiba-tiba entah dia sudah berbuka atau belum. Langsung marah-marah sama Buk Afni,” paparnya.
Alasan Darwis marah-marah karena mengganggap Afni tidak boleh datang ke kampung Buantan Besar, karena menjadi lokasi Pemungutan Suara Ulang (PSU). Ia juga menuding Afni telah melakukan kampanye di sana.
“Padahal kami tidak pernah membicarakan politik. Bu Afni juga tidak pernah mengajak kami untuk memilihnya,” katanya.
Masih kata Dewi, Afni sempat mengajak Dar masuk ke dalam rumah. Namun Dar tidak mau, hanya mondar-mandir di depan pintu sambil merekam video dan berdebat dengan Afni.
“Saya menilai Dar tidak tahu malu. Memasuki wilayah privat orang lain sesuka hatinya. Saya berharap kebaikan memberi perlindungan kepada kami,” imbuhnya dikutip detak24com dari cakaplah. (*)
Editor : Kar