Sabtu, April 19, 2025

Modus Pinjamkan Wifi, Oknum Guru Obok-obok Empat Siswi di Meranti 

SELATPANJANG, detak24com – Dunia pendidikan Kabupaten Kepulauan Meranti tercoreng oleh kasus asusila antara guru dan murid. Kejadian memalukan terjadi SMAN 02 Tebingtinggi Timur.

Informasi dirangkum Selasa (04/03/25), kasus ini terjadi pada tahun 2022, namun baru terungkap beberapa waktu lalu. Para orangtua korban memberanikan diri melaporkan kejadian tersebut kepada Pemerintah Desa Tanjung Gadai, lokasi sekolah tersebut berada. Seterusnya dilaporkan ke Polres Kepulauan Meranti.

Menurut laporan yang diterima, empat orangtua siswa mengadukan dugaan pelecehan yang menimpa anak-anak mereka masing-masing berinisial R, M, G, dan M.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Kepulauan Meranti, Bripka Dessy Suwita Dewi mengungkapkan bahwa penyelidikan kasus ini telah dimulai sejak Desember 2024. Namun, prosesnya mengalami hambatan akibat kesulitan menghadirkan saksi.

“Kasus ini sudah kami tangani sejak Desember lalu. Awalnya, laporan dibuat oleh UPTD PPA setelah adanya koordinasi dengan pihak sekolah. Namun, penyelidikan berjalan lambat karena orang tua korban melarang anak-anak mereka untuk datang memberikan keterangan,” ujar Kanit, Selasa (04/03/25).

Berdasarkan penyelidikan, menurut Kanit, kejadian ini terjadi sejak tahun 2022, tetapi baru terungkap pada 2024 setelah para korban berani bersuara. Dugaan pelecehan dilakukan secara terpisah terhadap empat korban, semuanya dilakukan di rumah DF.

“Menurut laporan, DF menggunakan taktik dengan menyediakan WiFi gratis dan mengajak anak-anak bermain game di rumahnya. Setelah larut malam, ketika anak-anak tertidur, DF diduga melakukan aksi bejatnya dengan membuka celana korban dan cara perbuatan cabulnya semua sama. Yakni mengisap organ vital korban,” bebernya.

Siswa Takut Pelaku Tetap Ngajar 

Sementara, Kepala SMAN 02 Tebingtinggi Timur, Hadisan Nasution bahwa situasi di sekolah semakin memburuk setelah siswa mengetahui bahwa DF masih berstatus guru aktif. Ketua OSIS bersama perwakilan kelas langsung mendatangi Hadisan untuk menyampaikan keberatan mereka

“Mereka menyatakan tidak nyaman jika DF tetap mengajar dan lebih mempercayai pengakuan teman-temannya dibanding perjanjian yang dibuat oleh pihak desa. Mereka bahkan mengancam akan mogok sekolah jika DF tetap masuk,” ungkapnya.

Sebagai kepala sekolah, dia merasa tidak bisa memaksakan DF untuk tetap mengajar apabila mayoritas siswa telah menolaknya.

“Saya tidak bisa memaksakan DF untuk tetap mengajar jika para siswa sudah menolaknya. Sebagai kepala sekolah, saya bertanggung jawab agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan baik. Jika siswa tidak mau masuk, bagaimana sekolah bisa tetap berjalan,” tuturnya.

Meskipun sudah tidak mengajar sejak protes siswa berlangsung, secara administrasi status DF masih tercatat sebagai guru aktif dalam sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Menurut Dinas Pendidikan, seorang guru baru bisa diberhentikan jika sudah ditetapkan sebagai tersangka. Saat ini, kasus DF masih dalam tahap penyidikan, sehingga ia masih berstatus guru aktif.

Di tengah aksi protes siswa, berbagai tulisan kecaman terhadap DF mulai bermunculan di lingkungan sekolah. Namun, hingga kini tidak ada tindakan kekerasan fisik terhadap DF.

Kepala sekolah pun mengambil langkah antisipatif dengan mengingatkan siswa agar tidak bertindak anarkis.

“Saya juga mengingatkan siswa agar tidak bertindak anarkis terhadap DF. Saya bahkan memanggil beberapa siswa yang saya khawatirkan bisa bertindak agresif untuk menegaskan bahwa mereka tidak boleh menyentuh DF secara fisik. Saya tidak ingin ada siswa yang terlibat masalah hukum karena tindakan di luar batas dan memastikan mereka tetap bisa belajar dengan nyaman,” ungkapnya.

Menyadari dampak besar yang terjadi di sekolah, dia  berinisiatif untuk menggelar mediasi dengan berbagai pihak guna mencari solusi terbaik.

Kepala sekolah juga menjelaskan, bahwa ia awalnya mencari tahu apakah kasus ini telah sampai ke pihak desa. Dari informasi yang diperoleh, kejadian tersebut terjadi di luar jam sekolah, tepatnya pada malam hari, di rumah DF. Beberapa siswa diketahui sering bermain di rumah DF karena fasilitas yang menarik bagi mereka.

“Karena kejadian ini terjadi di luar lingkungan dan jam sekolah, saya menganggap ini sebagai ranah desa. Namun, melihat kondisi sekolah yang mulai kacau, saya berinisiatif mengundang kepala desa, Bhabinkamtibmas, orang tua korban, terduga pelaku, komite sekolah, serta beberapa pihak terkait agar masalah ini bisa diselesaikan dengan jelas,” lanjutnya.

Dalam pertemuan tersebut, kepala sekolah menyampaikan bahwa pihak sekolah telah menerima laporan mengenai dugaan tindakan asusila yang dilakukan DF terhadap empat siswa. Ia menegaskan bahwa kejadian ini berdampak langsung pada sekolah, mengganggu ketenangan siswa, dan berpotensi menghambat kegiatan belajar mengajar.

Para orangtua korban dalam pertemuan itu meminta DF untuk mengakui perbuatannya. Bahkan, pihak desa dan Bhabinkamtibmas turut menyarankan agar DF mengakui perbuatannya jika memang bersalah, sehingga proses hukum bisa berjalan lebih mudah. Namun, DF tetap bersikukuh membantah semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Sebelumnya, kasus ini sempat didamaikan secara adat. Dimana, pelaku telah membayar ganti rugi sebesar Rp 18 juta kepada para korban, dikutip detak24com dari halloriau. (*)

Editor : Kar 

 

 

Terpopuler

Imigrasi Tahan Empat Warga Bangladesh di Selatpanjang

MERANTI,  detak24.com - Kantor Imigrasi Kelas II TPI Selatpanjang...

DEMO, Parmasi Desak KPK dan Polri Usut Korupsi Bupati Kepulauan Meranti

JAKARTA, detak24.com – Parlemen Mahasiswa Anti-Korupsi (Parmasi) meminta KPK...

ALAMAK! Bangun Empat Ruas Jalan, Pemkab Meranti Pinjam Duit BRK hingga Ratusan Miliar

MERANTI, detak24com - Pemkab Kepulauan Meranti meminjam dana ratusan...

KPK Periksa Sekda dan Fitria Nengsih di Jakarta, Lengkapi Berkas Muhammad Adil

JAKARTA, detak24com - Untuk kesekian kalinya KPK memeriksa Sekdakab...

SUAP WTP, Auditor BPK Riau Divonis 4 Tahun 3 Bulan Penjara

PEKANBARU, detak24com - Ketua Tim Auditor BPK Riau, M...

Pura -pura Salat, Pria Ini Gasak Motor Jamaah Masjid Ar Rahman Jadirejo Pekanbaru 

PEKANBARU, detak24com - Seorang pria berinisial NS (33) ditangkap...

Tanggapan Menohok Hotman Paris Tentang Video Bokep Lisa Mariana di Toilet 

DETAK24COM - Upaya Lisa Mariana dalam mencari keadilan untuk...

Jalan Soebrantas Dumai Ditutup Habis Selama Sebulan, Warga Dapat Lakukan Upaya Hukum!

DUMAI, detak24com - Masyarakat Dumai dibikin kesal dengan aksi...

Anak Durhaka Tabrak Ayah hingga Meregang Nyawa di Pariaman 

PARIAMAN, detak24com - Seorang pria di Kota Pariaman menabrak...

Perumahan Kubang Indah Regency Jadi Markas Bos Sabu, Dua Pria Ditangkap 

KAMPAR, detak24com - Polisi meringkus dua pengedar sabu di...

Penangkapan Narkoba Terbaru : Bekuk Dua Tersangka, Polres Kampar Amankan 15,5 Kg Ganja 

KAMPAR, detak24com - Polisi menangkap dua tersangka kepemilikan 15,57...

Tragis, Bocah 4 Tahun Meninggal di Lubang Bekas Galian Desa Sukaping Peranap 

PANGEAN, detak24com - Tragedi memilukan terjadi di Dusun III...

Pengedar Bersenpi Terciduk di Jalan Akasia Pangkalan Kerinci 

PELALAWAN, detak24com - Polisi membekuk dua orang pelaku pengedar...

Related Articles

Popular Categories