DETAK24COM – Pengusaha jalan tol, Jusuf Hamka dan istrinya, Lena Burhanudin turut jadi korban gempa Myanmar 7,7 m yang telan korban nyawa hingga 10.000 orang.
Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,7 m yang terjadi di Myanmar terasa hingga Thailand serta sejumlah negara tetangga, terjadi pada Jumat (28/03/25).
Hingga Ahad (30/03/25), tercatat sebanyak 10 orang tewas, puluhan warga terluka dan ratusan orang dinyatakan masih hilang.
Kisah itu disampaikan Babah alun lewat akun instagramnya @jusufhamka pada Ahad (30/03/25).
Peristiwa berawal ketika ia sedang menunggu istrinya berbelanja di kursi panjang yang terletak di samping eskalator lantai 2 Platinum Mall Bangkok.
Ketika itu, kursi panjang yang didudukinya mendadak bergoyang-goyang.
Babah Alun mengaku sudah suuzon terhadap remaja yang duduk di sebelahnya, sambil di dalam hati bertanya, ‘ini anak muda sedang cari gara-gara neh’.
Seketika Babah menoleh ke arah kanan, namun ternyata pemuda tersebut sedang menulis whatsapp di handphonenya.
Jusuf Hamka menoleh ke depan, ternyata baju-baju yang tergantung di toko-toko terlihat bergoyang hebat hingga berjatuhan.
Menyadari gempa bumi terjadi, Jusuf Hamka mengaku langsung melompat ke eskalator.
Ia yang berada di lantai dua mall bermaksud menuju ke lantai dasar untuk menuju titik aman evakuasi.
“Namun ternyata escalator panjang, sehingga turunnya sampai dengan lantai basement. Di basement sudah banyak orang berjejalan untuk keluar melalui tangga ke lantai 1 lagi, dan Babah mengikuti orang-orang tersebut,” ungkap Jusuf Hamka.
Jusuf Hamka sempat sempoyongan dan tersungkur di atas koper-koper pedagang yang dipajang di sekitar tangga.
Setelah berupaya bangun dan berdesak-desakan menaiki tangga tersebut, akhirnya Babah langsung lari ke jalan raya, sambil mencari-cari istri kesayangan.
Setelah ketemu isteri tercinta, langsung Jusuf Hamka membawa isterinya berlindung ke bawah flyover yang ada di depan Platinum Mall.
“Setelah gempa jam 13 tersebut, kami mendapatkan seluruh Bangkok dalam keadaan darurat, chaos, kalut dan macet total. Sehingga kami harus berjalan kaki sejauh 15 sampai dengan 20 kilometer (-/+ 5jam),” tulis Babah Alun.
Babah juga menyempatkan waktu ke daerah Catucak untuk melihat gedung yang roboh.
Ketika sampai di sana, Babah melihat gedung yang semula menjulang tinggi itu hanya tersisa puing-puing bangunan. “Kami mendoakan supaya jangan banyak jatuh korban,” imbuhnya.
Usai melihat kondisi bencana, Jusuf Hamka melanjutkan perjalanan pulang menuju hotel dengan berjalan kaki. Ia dan istri baru sampai hotel sekira pukul 19.00 WIB.
“Semoga kita semua selamat, sehat dan bisa mengikuti hari raya lebaran dengan sederhana dan sukacita, Amin,” harapnya.
Korban Tewas Terus Bertambah
Jumlah korban tewas akibat runtuhnya sebuah gedung dalam gempa di Bangkok, Thailand, bertambah menjadi 10 orang, stasiun TV pemerintah Thai PBS melaporkan.
Gempa pada Jumat (28/3/2025) sore tersebut meruntuhkan gedung 30 lantai yang sedang dibangun itu. Hingga Ahad, dilaporkan 10.000 orang tewas.
Tim penyelamat menggunakan anjing pelacak, robot, dan pendeteksi suara untuk mencari korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan.
Gempa dengan magnitudo 7,7 menghantam Myanmar dan guncangannya dirasakan di lima negara tetangga, termasuk Thailand, dikutip detak24com dari Tribunnews. (*)
Editor : kar