DETAK24COM – Cuplikan sebuah video viral memperlihatkan mobil dinas Kementerian Pertahanan (Kemhan) sedang berhenti di pinggir jalan, ramai komentar netizen.
Dikutip Kamis (10/04/26), dalam video viral yang dibagikan akun Instagram @heritagemotors.id, tampak mobil Toyota Fortuner dengan pelat dinas Kemhan bernomor 51692-00 berhenti di pinggir jalan untuk menghampiri seorang perempuan.
Dalam cahaya remang-remang , tampak seorang perempuan berpakaian minim datang mendekat dan berbicara dengan seseorang yang berada di dalam mobil.
Perekam video yang berada di belakang mengatakan bahwa pengemudi mobil dinas Kemhan itu sedang menawar untuk menyewa perempuan yang diduga pekerja seks komersial (PSK).
“Lihat kelakuan pejabat, pelatnya tuh (pelat Kemhan). Nyewa l##te dulu kita guys,” ucap perekam video sambil tertawa.
Video ini sontak memicu reaksi keras dari warganet, mengingat mobil dinas milik Kemhan seharusnya digunakan untuk kepentingan tugas negara, bukan untuk kepentingan pribadi apalagi untuk menyewa PSK.
Pada kolom komentar, tak sedikit warganet yang memberikan komentar pedas dan sindiran. Mereka mengungkapkan kekecewaan jika terbukti bahwa kendaraan dinas digunakan untuk transaksi yang tidak etis.
Banyak yang menuntut pertanggungjawaban atas perbuatan tersebut agar tidak mencoreng citra instansi yang seharusnya menjadi contoh teladan bagi masyarakat.
“Viralkan, sangat memalukan sekali seorang pejabat kelakuannya seperti ini,” komentar salah seorang warganet.
“Memang sudah segendeng itu aparat negeri ini. Mau percaya sama siapa lagi,” tulis warganet.
Kenapa ga ditanya dulu sih. Main bikin video aja. Positif thinking mungkin dia ini lagi nanya jalan. Gatau jalan kenikmatan apa jalan ke enakan. Yang penting apapun kegiatannya di sponsori oleh uang rakyat,” celetuk warganet.
“Wkwkwkwkwkwkwkwk… mungkin lagi pengen ‘merakyat’ memeras rakyat ‘gratisan’ klo gak gratis bakal diancam,” kata warganet.
Pada kolom komentar, tak sedikit warganet yang memberikan komentar pedas dan sindiran. Mereka mengungkapkan kekecewaan jika terbukti bahwa kendaraan dinas digunakan untuk transaksi yang tidak etis. (viva.co.id)
Editor : Kar
