DETAK24COM

Cepat Lugas dan Akurat

Emak emak di Desa Telesung Meranti Histeris, Dapati Suami Tewas Bersimbah Darah 

Ilustrasi dunuh diri menyayat nadi dengan silet. f : ist

MERANTI, detak24com – Seorang pria paruh baya di Desa Telesung, Rangsang Pesisir, Kepulauan Meranti bunuh diri dengan menyayat urat nadi menggunakan silet, Jumat (25/04/25).

Ketenangan salah satu rumah kecil di Jalan Panglima Kamal, RT 002/RW 002, Desa Telesung, Kecamatan Rangsang Pesisir  berubah jadi duka mendalam. Teriakan histeris seorang perempuan memecah siang yang lengang.

Ia adalah istri dari seorang pria paruh baya yang baru saja ditemukan tak bernyawa dalam rumahnya. Tangan kiri berlumur darah, dan sebuah pisau tergeletak tak jauh dari korban. Ia dikabarkan mengakhiri hidupnya dengan cara menyayat urat nadi tangan kiri dengan silet.

Tak butuh waktu lama, kabar duka itu menyebar ke warga sekitar. Beberapa tetangga datang tergesa, mencoba menguatkan sang istri yang nyaris tak mampu berdiri. Wajahnya pucat pasi, matanya sembab, tangisnya pecah di tengah kepanikan.

Tak ada tanda perlawanan, tak ada keributan sebelumnya. Yang tertinggal hanyalah keheningan dan sisa air mata membasahi lantai rumah kayu itu.

Menurut Kapolsek Rangsang, Ipda Dominikus Turnip pria tersebut diduga bunuh diri. Ia dikabarkan sudah lama menderita sakit menahun, yakni radang tenggorokan dan sakit maag kronis yang tak kunjung sembuh. Keterangan dari keluarga dan saksi-saksi mengungkap bahwa korban sebelumnya pernah mencoba melakukan hal serupa namun berhasil dicegah.

“Depresi karena penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh membuat korban putus asa. Dugaan kuat ini kami dasarkan dari keterangan keluarganya,” ujar Kapolsek, Jumat (25/04/25). 

Peristiwa itu diketahui sekitar pukul 11.00 WIB siang. Setelah sang istri menemukan tubuh suaminya dalam kondisi mengenaskan, ia segera melapor kepada aparat desa dan Bhabinkamtibmas. Polisi bersama tim medis segera tiba di lokasi.

Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak adanya tanda-tanda kekerasan. Pihak keluarga, dalam kesedihan mereka, menolak autopsi dan menandatangani surat pernyataan bahwa mereka menerima kejadian ini sebagai musibah.

Kapolsek menyampaikan pesan penting kepada seluruh masyarakat, bahwa siapa pun yang menghadapi masalah, terutama kesehatan dan psikis perlu berbicara, terbuka, dan mencari bantuan. Sehingga pihak keluarga maupun pihak lain akan memberikan solusi terbaik.

“Apa pun alasannya, bunuh diri bukan jalan keluar. Dalam agama pun, ini tidak dibenarkan,” tegasnya.

Ia mengajak masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih terbuka dan suportif terhadap orang-orang yang mengalami tekanan mental atau penderitaan fisik berkepanjangan, dikutip detak24com dari halloriau. (Red)

Editor : kar 

 

1 thought on “Emak emak di Desa Telesung Meranti Histeris, Dapati Suami Tewas Bersimbah Darah 

Comments are closed.