Ratusan Warga Mengamuk di PN Pasir Pengaraian dan Kantor Desa Rambah Tengah Hulu

ROHUL, detak24com – Unjuk rasa ratusan warga Desa Rambah Tengah Hulu di PN Pasir Pengaraian semula damai berubah mencekam pasca hakim menjatuhkan vonis 5,5 tahun kepada seorang remaja, Senin (03/02/25).

Diketahui, terdakwa terlibat kasus penganiayaan yang menyebabkan kematian. Setelah vonis dibacakan, keluarga dan warga  yang hadir dalam persidangan tampak keluar ruang persidangan dengan raut wajah kecewa dan menangis histeris.

ADVERTISEMENT

Mereka menganggap vonis hakim tidak mencerminkan rasa keadilan. Terutama, karena anak yang terlibat dalam kasus tersebut diklaim tidak berada di lokasi kejadian, serta tidak mengetahui peristiwa tersebut.

“Rasa keadilan sudah hilang dari negeri ini! Anak itu tidak pernah ke tempat kejadian dan tidak tahu apa-apa!” teriak kuasa hukum terdakwa dengan suara lantang.

Tangis histeris keluarga itu seketika menyulut ratusan warga lain yang berada di luar pagar PN bereaksi. Mereka kemudian mencoba menerobos pagar kantor pengadilan dan melemparkan tempat duduk yang disediakan PN Pasir Pengaraian di luar pagar.

“Mana hakim, mana hakim,” teriak salah seorang warga yang emosi.

Aksi ini kemudian memicu kericuhan antara petugas kepolisian dan para pengunjuk rasa. Bentrokan sempat terjadi ketika polisi berusaha mengamankan salah satu warga yang diduga menjadi provokator.

Setelah kericuhan dapat dibubarkan, warga pun kembali ke kantor Desa Rambah Tengah Hulu untuk menemui kepala desa (kades).

Namun, warga yang kecewa dengan putusan pengadilan, makin dibuat emosi karena kepala desa tidak berada di tempat. Warga pun semakin emosi dan kemudian melampiaskan dengan merusak kaca kantor desa.

Kapolsek Rambah AKP Adek Susilo mengatakan, personel kepolisian telah berada di lokasi sejak awal dengan menggunakan pakaian preman untuk menghindari dan agar tidak memancing emosi warga.

“Kami sudah siaga, tapi kami menggunakan pakaian preman agar tidak menambah ketegangan,” ujarnya.

Kapolsek juga menyatakan, situasi kini telah kembali kondusif setelah pihak Upika Kecamatan Rambah berhasil menenangkan warga.

“Saat ini warga sudah kembali ke rumah masing-masing dan situasi sudah lebih aman,” tambahnya dikutip detak24com dari cakaplah. (*)

Editor : Kar 

ADVERTISEMENT