Senin, April 21, 2025

Protes Kebijakan Presiden, Demo Indonesia Gelap Aksi Protes Mahasiswa Terbesar di RI

JAKARTAdetak24com – Demo Indonesia Gelap yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) pada 17-20 Februari 2025, dinilai sebagai aksi protes terbesar.

Tagar #IndonesiaGelap mendominasi media sosial, mencerminkan keresahan publik terhadap berbagai kebijakan pemerintahan.

Koordinator BEM SI, Satria Naufal menyebut bahwa Indonesia Gelap adalah simbol ketakutan dan kekhawatiran rakyat terhadap masa depan bangsa. Tuntutan utama dalam aksi ini mencakup efisiensi kabinet, penolakan revisi UU TNI, Polri, dan Kejaksaan, hingga evaluasi program makan bergizi gratis.

“Gerakan Indonesia Gelap muncul sebagai reaksi terhadap berbagai kebijakan kontroversial di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka,” ujarnya.

Mahasiswa menganggap bahwa kebijakan pemerintah tidak berpihak kepada rakyat dan justru memperkuat oligarki politik serta ekonomi.

Fenomena unjuk rasa bukanlah hal baru di Indonesia. Dalam lima tahun terakhir, sejumlah demonstrasi besar mengguncang pemerintahan. Berikut adalah lima aksi terbesar yang terjadi sejak 2019:

1. Demo Peringatan Darurat (Agustus 2024)

Tagar #PeringatanDarurat mengguncang media sosial pada Agustus 2024, sebagai protes terhadap keputusan DPR dan pemerintah yang menolak putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Pilkada 2024. Keputusan ini dianggap memberi celah bagi pencalonan Kaesang Pangarep dalam Pilkada, meski sebelumnya aturan usia minimum telah ditetapkan MK.

Aksi demonstrasi terjadi di berbagai kota, terutama di Jakarta, di mana ribuan massa mengepung gedung DPR RI. Berbagai spanduk bertuliskan “Indonesia Darurat Demokrasi” dan “Lawan Komplotan Pembegal Konstitusi” mewarnai demonstrasi. Tekanan publik akhirnya membuat DPR menunda pengesahan revisi UU Pilkada.

2. Demo Tolak RUU KUHP (September 2019)

Gelombang unjuk rasa terbesar di era Jokowi terjadi pada September 2019, ketika mahasiswa di berbagai kota turun ke jalan menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP). RUU ini dianggap berisi pasal-pasal yang membatasi kebebasan sipil dan demokrasi.

Demonstrasi terbesar terjadi di Jakarta, di mana ribuan mahasiswa mengepung DPR RI. Bentrokan terjadi antara aparat dan massa aksi, menyebabkan puluhan orang terluka. Gerakan ini juga dikenal dengan tagar #ReformasiDikorupsi, yang menjadi simbol perlawanan terhadap berbagai kebijakan kontroversial pemerintahan Jokowi.

3. Demo Tolak Omnibus Law (Oktober 2020)

Pada 2020, gelombang unjuk rasa kembali terjadi akibat pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law). Buruh dan mahasiswa menganggap UU ini merugikan pekerja dengan menghapus sistem upah minimum sektoral, mengurangi pesangon, serta memperpanjang jam kerja.

Demonstrasi besar terjadi di berbagai daerah, terutama di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Bentrokan pecah di ibu kota, dengan polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Meski aksi berlangsung selama berhari-hari, pemerintah tetap mengesahkan UU Cipta Kerja.

4. Demo Tolak Presiden 3 Periode (April 2022)

Wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode memicu gelombang protes besar-besaran pada April 2022. Mahasiswa dari berbagai universitas turun ke jalan menolak rencana ini, yang dianggap bertentangan dengan konstitusi.

Demonstrasi terbesar terjadi di depan Istana Negara dan DPR RI, di mana ribuan mahasiswa menyerukan penolakan terhadap penundaan pemilu dan perpanjangan jabatan presiden. Aksi ini berujung bentrokan, namun wacana presiden tiga periode akhirnya tidak terealisasi.

5. Demo Pemilu 2019 (Mei 2019)

Pemilu 2019 yang diwarnai sengketa hasil perhitungan suara memicu aksi demonstrasi besar pada 21-22 Mei 2019. Massa yang menolak hasil pemilu bentrok dengan aparat keamanan di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat.

Kerusuhan terjadi selama dua hari, menyebabkan enam orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Demonstrasi ini menjadi salah satu yang paling berdarah di era Jokowi, dengan dampak sosial dan politik yang besar.

Dalam lima tahun terakhir, demonstrasi telah menjadi simbol perlawanan terhadap kebijakan kontroversial pemerintah. Dari  Indonesia Gelap hingga Peringatan Darurat, mahasiswa dan masyarakat terus menunjukkan bahwa suara mereka tidak bisa diabaikan, dikutip detak24com dari cnbcindonesia. (*)

Editor : Kar 

Terpopuler

Gerebek Kantor Pinjol, Polisi Amankan 100 Orang

Jakarta (detak24.com) - Polisi mengamankan satu orang manajer dan...

Aksi Penimbunan dan Panic Buying Sebab Kelangkaan Migor di Pasar

JAKARTA, detak24.com- Kemendag sebut aksi penimbunan serta 'panic buying'...

1.000 Massa BEM SI Bakal Kepung Gedung DPR, Batal Demo di Istana

Jakarta, detak24.com - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM...

Singapura: UAS Legalkan Bunuh Diri dan Kafirkan Agama Lain

Jakarta, detak24. com --  Teka-teki penolakan UAS masuk Singapura...

Gajah yang Mati di Bengkalis Riau Bersimbah Darah serta Bunting 22 Bulan, BBKSDA Usut Tuntas

PEKANBARU, detak24.com - Gajah betina yang mati di  Bengkalis,...

Tertutup Habis Tenda, Jangan Lewat Jalan Siliwangi Dumai Timur

DUMAI, detak24com - Pengendara diingatkan tak melewati Jalan Siliwangi...

Gempa 4,6 M Guncang Wilayah Padang Panjang di Malam Minggu, BNPB Ingatkan Tetap Waspada 

PADANG PANJANG, detak24com – Gempa bumi dangkal berkekuatan 4,6...

AS dan Indonesia Sepakati Nego Tarif Trump, Ini Poinnya 

JAKARTA, detak24com - Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkap...

Eks Mucikari Benarkan LM dan Ridwan Kamil Selingkuh, Tarif Lisa Mariana Bikin Shock Netizen 

DETAK24COM - Selebgram Lisa Mariana dipastikan berselingkuh dengan Ridwan...

Jokowi: Kacamata Itu Pecah, Saya Tak Mampu Lagi Belinya!

SOLO, detak24com - Polemik ijazah mantan Presiden Joko Widodo...

Related Articles

Popular Categories