Dua Penambang Emas Terjebak dalam Galian Ditemukan Tewas

Ilustrasi

SULUT (DETAK24.COM) – Dua penambang emas secara tradisional di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut), yang terjebak dalam galian tambang yang mengandung gas beracun ditemukan tewas. Petugas mengevakuasi kedua korban menggunakan peralatan seadanya.

“Untuk korban sudah berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal,” kata Koordinator Pos SAR di Kotamobagu Rusmadi saat dimintai konfirmasi, Rabu (12/1/2022).

ADVERTISEMENT

Kedua penambang itu adalah Alan Mokoagow (33) dan Ronald Rawung (20). Mereka terjebak di dalam lubang tambang sejak pukul 15:30 Wita, di Desa Atoga, Kecamatan Motongkad, Boltim, Sulut.

Alat bantu alat pernapasan bertekanan udara atau SCBA yang didatangkan dari Manado. Namun karena hingga pukul 15:30 Wita alat tersebut belum juga ada, sehingga petugas melakukan evakuasi dengan alat seadanya atau manual.

“Upaya evakuasi dengan manual. Jadi tadi sudah berhasil dievakuasi, sekitar jam 22:30 Wita,” katanya.

Dijelaskan Rusmadi, korban meninggal karena terindikasi menghirup gas beracun di lubang tambang tersebut. Menurutnya korban jatuh ke lubang lantaran menghirup racun.

“Pas terhirup racun langsung jatuh hingga di dasar lubang. Nah sekitar 15 meter korban yang satu sudah terhirup lagi racun, makanya jatuh lagi,” jelasnya.

Proses evakuasi sangat dramatis. Pasalnya selain petugas menggunakan peralatan seadanya, mereka juga terkendala dengan kondisi cuaca di lokasi tersebut.

Rusmadi mengatakan, petugas kesulitan saat melakukan evakuasi karena alat pendukung seperti SCBA tidak tersedia. Dia mengatakan bahwa, berdasarkan standar safety Basarnas, upaya evakuasi manual itu tidak direkomendasikan apalagi ada gas beracun.
“Kalau sesuai dengan SOP kami tidak bisa. Karena kami harus disediakan alat SCBA. Itu memang rekomendasi kami di Basarnas,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, dua penambang emas secara tradisional di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut), dilaporkan terjebak dalam galian tambang yang mengandung gas beracun. Petugas kini masih kesulitan mengevakuasi korban karena tingginya kandungan gas beracun di lokasi.

“Jadi kendalanya karena kandungan gas beracun sangat tinggi,” kata Koordinator Pos SAR di Kotamobagu Rusmadi saat dimintai konfirmas, Rabu (12/1).(dtc)

 

ADVERTISEMENT