Omicron, Fase Corona yang Diharapkan

Siti Fadillah Supari
Bicara tentang Covid-19 atau yang dikenal sebagai virus corona oleh masyarakat awam, sudah pasti berbuntut pro kontra berkepanjangan. Pasalnya, ada sebagian menyatakan si virus tidak berbahaya bagi manusia. Di sisi, lain malah ada yang takut luar biasa setengah mati, hingga menerapkan berbagai kebijakan berujung terkurasnya anggaran.

—————————

MASIH segar dalam ingatan, ketika mantan Menteri Kesehatan RI dr Terawan berkomentar bahwa Covid-19 tidak berbahaya. Anggota DPR Ribka Tjiptaning dengan lantang berkoar-koar di berbagai media bahwa ia takkan ikut vaksin Covid-19.

ADVERTISEMENT

Baca Juga :

Prancis Cabut Aturan Wajib Masker di Luar Ruangan

Putin Tegaskan Tak Akan Lockdown Rusia Meski-Covid Melonjak

Bukan Wabah Kritis, Denmark Cabut Lockdown dan Larangan Covid

Sebaliknya, pemberitaan di media beredar keganasan virus yang pertama kali ditemukan pada tahun 60-an itu justeru sangat luar biasa. Kendati pasien yang telah sembuh setelah dinyatakan positif, hanya menyikapi biasa-biasa saja.

Berbagai prokes hingga vaksinasi diterapkan oleh sang penguasa. Penerapan kebijakan dalam meredam paparan Covid-19 ini, sudah tentu ada dampak positif dan negatifnya. Tentunya juga muncul pro dan kontra dari berbagai elemen.

Baca Juga :

PPATK Temukan Banyak Pejabat Negara Alirkan Uang ke Pacar

Presiden Ingin Pemindahan Ibukota Sebelum 16 Agustus 2024

Tak heran, di beberapa negara terjadi arus unjukrasa besar-besaran. Aksi ini disebabkan karena daya beli masyarakat melemah, PHK besar-besaran, angka kriminaltas meroket tajam, dan lainnya.

Sekitar dua tahun dalam masa pandemi Covid-19, sekitar masa itu pula dampak pembatasan yang dirasakan masyarakat. Hingga perkembangan virus sampai ke fase Omicron sekarang ini.

Beberapa negarapun mulai mengurangi pembatasan, karena fase Omicron dinilai sudah berada di tahap aman. Dimana, paparan virus corona telah mendekati seperti flu biasa atau musiman.

Meski beberapa elemen masih menyikapi hal itu berbahaya, namun patut disyukuri karena fase Omicron inilah yang ditunggu-tunggu. “Alhamdulaillah, Omicron sudah datang. Ini yang ditunggu-tunggu. Fase Covid-19 sudah mendekati flu biasa,” ujar Siti Fadillah Supari, mantan Menteri Kesehatan RI.

Dikutip dari pikiranrakyat.com, Sabtu (05/02/22), Siti Fadilah Supari mengeluarkan pernyataan tentang Covid-19 Omicron yang saat ini terjadi di Indonesia. Meskipun Omicron menyebabkan terjadi kenaikan kasus yang cukup banyak, Siti Fadilah menyatakan bahwa pemerintah seharusnya senang dengan datangnya Covid-19 Omicron ini.

Baca Juga :

JK Kuatirkan  Muncul Masalah Pasca Pemindahan IKN

Dalam sebuah wawancara, Siti Fadilah Supari menyatakan ia senang dan menyambut baik datangnya Covid-19 Omicron ini. Bagi perempuan berusia 72 tahun, pemerintah seharusnya tak memberlakukan kebijakan secara berlebihan meskipun Covid-19 Omicron membuat jumlah kasus aktif meroket.

“Jadi, Omicron itu malah ditunggu-tunggu. Jangan takut sama Omicron. Jangan gara-gara Omicron harus vaksin dua kali. Itu gak ada hubungannya itu. Hubungannya dimana?,” ucap Siti Fadilah Supari.

Iapun menyebutkan kalau apa yang ia ucakan, hal yang sama juga dikatakan orang penting lainnya. Salah satunya adalah Bill Gates yang menyatakan seharusnya Omicron disambut baik oleh pemerintah.

“Lah wong, Bill Gates aja mengatakan begitu. Lalu rujukannya siapa coba? Indonesia itu memang agak aneh. Masa untuk menunggu Omicron harus booster. Kalau belum dua kali vaksin tidak boleh masuk mall. Itu dasarnya apa,” kata mantan Menkes tersebut.

Siti Fadilahpun menjelaskan mengapa Covid-19 Omicron harusnya disambut baik oleh pemerintah ataupun masyarakat. Karena katanya adanya Covid-19 Omicron akan mengakhiri pandemi dan mengubah Covid-19 menjadi penyakit flu biasa.

“Kalau omicron sudah datang, malah Alhamdullilah. Welcome Omicron. Karena justru dengan adanya Omicron, imunitas pada komunitas sudah terjadi dengan luas. Artinya Covid-19 hanya akan menjadi flu biasa saja. Ini yang ngomong Bill Gates loh. Bukan Siti Fadilah,” ucapnya lagi.(***)

 

Penulis  : Zulkarnain Djilir
Editor   : Admin

 

Terimakasih telah mengunjungi website kami. Ikuti kami terus di https://detak24.com

ADVERTISEMENT