BANDA ACEH, detak24com – Seorang PSK kaget didatangi Walikota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal dan tim di kawasan Lambaro Skep, pada Rabu (16/04/25) dini hari.
Wanita Open BO tersebut sebut saja namanya Bunga, pada saat itu sedang menunggu seorang pelanggan yang akan menggunakan jasanya.
Ia sudah berada dalam sebuah kamar penginapan, namun kaget yang datang justru Wali Kota Banda Aceh dan tim.
Bunga pun tak bisa berkutik saat tim melakukan pemeriksaan.
“Saya sangat menyesal, Bu,” ujar Bunga (nama samaran), salah satu pelaku, sambil terisak dan memeluk Illiza sebelum masuk ke mobil patroli.
Razia terhadap pelanggar Syariat Islam ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan Illiza secara berturut-turut dalam dua malam.
Sebelumnya, Illiza dan tim pada Selasa (15/04/25) dini hari berhasil mengamankan 6 pasangan non muhrim di kawasan penginapan di Banda Aceh..
Pada Rabu dini hari tadi, Illiza memimpin langsung operasi penertiban di sejumlah titik yang diduga menjadi lokasi maksiat terselubung.
Lokasi pertama yang disasar adalah eks lahan Terminal Keudah.
Di sana, empat pemuda tertangkap tangan sedang menenggak minuman beralkohol jenis tuak.
Dua botol air mineral berukuran 1,5 liter yang berisi tuak turut diamankan sebagai barang bukti.
Keempat pelaku langsung digelandang ke kantor Satpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Banda Aceh.
Operasi berlanjut ke sebuah penginapan di kawasan Lambaro Skep, yang kerap dilaporkan warga sebagai tempat prostitusi berkedok hotel dan kos-kosan.
Dugaan itu terbukti ketika tim menemukan satu pasangan non muhrim sedang berada di dalam satu kamar di lantai dua.
Selain itu, seorang wanita yang diduga sedang menunggu pelanggan turut diamankan di lantai dasar.
Kondisi penginapan pun memprihatinkan.
Ia mengaku memiliki banyak teman seprofesi di Banda Aceh.
Dalam penggerebekan, ditemukan kondom, baik bekas maupun baru, berceceran di kamar-kamar dan meja resepsionis.
Ketiga pelaku serta dua orang pengelola penginapan dibawa ke kantor Satpol PP/WH untuk diperiksa lebih lanjut.
“Saya sangat menyesal, Bu,” ujar Bunga (nama samaran), salah satu pelaku, sambil terisak dan memeluk Illiza sebelum masuk ke mobil patroli.
Ia mengaku memiliki banyak teman seprofesi di Banda Aceh.
Razia belum usai, ekitar pukul 03.00 dinihari, Wali Kota Illiza mendatangi kantor Satpol PP/WH di kompleks Balai Kota untuk memastikan proses hukum terhadap para pelanggar syariat berjalan sesuai qanun yang berlaku di Aceh.
Ia bahkan langsung menghubungi Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk melakukan tes urine terhadap empat pelaku khamar guna mempercepat proses hukum.
Para pelaku pun dibawa ke kantor BNN Provinsi Aceh untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Terkait kasus prostitusi dan khalwat, Illiza menegaskan akan dilakukan pengusutan hingga ke akar-akarnya, termasuk terhadap penyedia tempat, muncikari, dan pihak yang diduga membekingi praktik tersebut.
“Sebagai efek jera kepada pelaku dan pelajaran bagi kita semua,” tegasnya.
Kepada para pelanggar, yang mayoritas masih berusia muda, Illiza memberikan pesan moral.
“Ingatlah orangtua yang sudah bersusah-payah mendidik dan membesarkan kita. Mohonlah ampunan kepada Allah,” ucapnya.
Ia pun kembali menegaskan komitmennya menegakkan syariat Islam di Banda Aceh.
“Suka tidak suka, inilah separuh wajah kota kita hari ini. Kami akan terus mengerahkan segenap daya upaya untuk membenahinya,” kata Illiza.
Wali Kota juga mengajak masyarakat dan seluruh stakeholder untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan masing-masing.
“Insyaallah, dengan semangat kolaborasi, Banda Aceh akan kembali menjadi barometer penegakan syariat di Aceh,” tutupnya. (Tribunnews)
Editor : Kar