Industri CPO Dumai Terancam Tutup, Warga Blokir Jalan

Dumai, detak24.com – Peruntungan petani sawit bakal diuji lagi. Pasca larangan ekspor CPO dan turunannya, kini muncul ujian baru. Masyarakat bakal menutup habis akses ke industri yang berjejeran sepanjang pantai Dumai, Riau.

Dirangkum Ahad (15/05/22), pasca kerusakan jalan Purnama menuju Lubukgaung Dumai sebagai akses satu-satunya menuju kawasan industri pengolahan sawit, masyarakat sekitar mulai terganggu Selain acap menimbulkan kemacetan serta polusi udara, kondisi yang ada juga mengancam keselamatan pengendara maupun nyawa masyarakat setempat. 

ADVERTISEMENT

Menyikapi kondisi itu, masyarakat sudah berulangkali mengingatkan pemerintah maupun perusahaan yang beroperasi di daerah itu. Hanya saja, respon yang diberikan tidak sesuai dengan harapan. Mungkin akibat dipicu rasa kecewa, himbauan aksi pemblokiran jalan akhirnya dilayangkan. 

Rencana aksi pemblokiran Jalan Purnama itu beredar melalui media sosial dan aplikasi WA. Titik kumpul ditetapkan di Pasar Panglimo Gedang. Pemblokiran jalan bakal dilakukan malam hari ini. Jika aksi jadi dilakukan, maka aktifitas seluruh perusahaan yang berada di Kecamatan Sungai Sembilan terancam terhenti. Pasalnya pasokan bahan baku, salah satunya CPO yang diangkut menggunakan truck tangki tidak bisa masuk ke perusahaan.

Jalan Lintas Simpang Purnama – Lubuk Gaung itu kondisinya berlubang-lubang dan rawan kecelakaan lalu lintas. Jalan utama pendukung aktivitas industri belasan perusahaan di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai tersebut setiap hari dilintasi ratusan kendaraan berat, seperti truk pengangkut minyak mentah kelapa sawit atau CPO. 

“Kendati sudah diatur jam melintas truk besar yang mau bongkar di perusahaan industri di Lubuk Gaung, tetap saja kita tidak nyaman karena jalan jadi rusak dan setiap hari pasti saja ada kemacetan,” kata warga Kecamatan Sungai Sembilan Budi, Sabtu. 

Setiap truk mulai melintas di jalan utama itu, warga merasakan kemacetan dan kesulitan berkendara karena harus hati-hati, udara kotor dari knalpot kendaraan dan debu jalan. 

“Jija ada kendaraan rusak di jalan, macetnya panjang karena jalan satu jalur. Kita tidak persoalkan lalu lalang truk berat ini, tapi maunya kondisi jalan tidak rusak supaya warga melintas juga nyaman dan aman,” sebut warga lainnya. 

Di tempat terpisah, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Dumai, Reza Fahlevi menyebutkan terdapat 27 titik kerusakan dari total panjang 22 kilometer jalan yang menjadi jalur lintasan industri tersebut. Untuk perbaikan membutuhkan anggaran sekitar Rp1,4 miliar. 

“Sebanyak 27 titik sudah kita hitung biaya perbaikan. Untuk setiap titik biayanya mulai dari Rp40 juta hingga Rp60 juta,” kata Reza kepada wartawan. 

Setakat ini, untuk perbaikan jalan Pemko Dumai terus berupaya melobi anggaran Pemerintah Provinsi Riau dan Pusat di Jakarta. Hasilnya pada Tahun 2022 ini Dumai mendapat kucuran Rp500 juta untuk dua titik pembangunan dua jalur di Jalan Datuk Laksamana dan Jalan Perwira. Sementara, ruas jalan Purnama- Lubuk gaung belum nampak titik terang akan diperbaiki.(red)

Sumber: kupasberita.com
Editor : Kar

ADVERTISEMENT