JAKARTA, detak24.com – Entah setan apa yang merasuk di benak Arifin (40), warga Dukuh Grasak RT 43 BBM Desa Gondang, Kecamatan Sragen, Jateng ini. Ia mengambil jalan pintas dengan cara bunuh diri untuk keluar dari masalah. Tidak itu saja, pria satu ini tega ikut menggantung anak perempuannya yang masih berusia lima tahun.
Dikutip, Senin (09/05/22), dalam peristiwa menghebohkan tersebut, keduanya tewas dengan kondisi tergantung seutas tali yang diikatkan pada atap rumah mereka. Tubuh tak bernyawa keduanya menggantung dengan leher terjerat tali, saat pertamakali ditemukan warga.
Kepala Desa (Kades) Gondang, Warsito mengatakan peristiwa ini sangat menggemparkan warga sekitar. Kematian keduanya kata Kades, diketahui tetangga, Purwanti (58) yang bertamu pada pukul 15.15 WIB, Jumat (6/5/2022).
Tetangga itu mengantarkan berencana mengantarkan makanan ke rumah Arifin. Namun saat masuk ke rumahnya, ia kaget melihat pemandangan ayah anak dengan leher terjerat tali. Posisi keduanya saling berhadapan. Di dekatnya terdapat kursi plastik warna merah.
“Melihat itu, Purwanti langsung teriak. Minta tolong tetangga lain menurunkan korban,” katanya. Kabar mengejutkan itu diteruskan ke aparat kepolisian setempat. Saat dilakukan pemeriksaan, polisi mendapati keduanya meninggal dunia akibat bunuh diri.
Di dinding dekat lokasi kejadian tertoreh tulisan Arifin. Ia menulis agar dirinya dan putri bungsunya itu jangan diautopsi dan jenazah keduanya dimakamkan berdekatan.
Kapolsek Gondang AKP Sudarmaji mengatakan wasiat korban dilaksanakan dengan tidak melakukan autopsi dan pemakamannya juga sesuai kehendak terakhirnya.
“Iya, ini nanti langsung dimakamkan karena pihak keluarga memang tidak berkenan diotopsi dan masyarakat juga menghendaki untuk langsung dikubur. Di tembok rumah korban memang ada tulisan wasiat kalau minta tidak diotopsi jenazahnya dan dikubur jejer,” tandas Kapolsek.
Jenazah mereka dimakamkan di Kampung Baben di Makam Cisono Sari, Gondang dengan berjajar seperti pesan dalam wasiat korban.(pnc)
Editor : Kar