INHIL, detak24com – Hujan lebat mengguyur wilayah Kecamatan Kemuning, Inhil sejak dini hari menyebabkan banjir meluas serta melanda hampir semua desa di wilayah tersebut, Selasa (31/12/24).
Banjir akibat air hujan dari perbukitan di daerah hulu merendam Desa Keritang, Desa Batu Ampar, Kelurahan Selensen, Kemuning Muda, Limau Manis, Lubuk Besar dan Kemuning Tua.
Luapan sungai yang sudah berlangsung sejak sehari sebelum yakni pada Senin pagi ini mengakibatkan ratusan rumah warga terendam dan sejumlah keluarga terpaksa mengungsi.
Kapolres Inhil, AKBP Budi Setiawan menyampaikan banjir yang terjadi di wilayah hukumnya telah mengakibatkan sejumlah kerugian materil. Sebanyak 70 rumah di Kelurahan Selensen, 500 rumah di Desa Batu Ampar, dan 133 rumah di Desa Keritang sempat terendam banjir.
“Tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir ini,” ujar Budi.
Akibat banjir, sejumlah rumah mengalami kerusakan berat. Di Desa Batu Ampar misalnya, sebanyak 18 rumah mengalami kerusakan parah sehingga penghuninya terpaksa mengungsi ke rumah kerabat atau posko pengungsian yang telah didirikan. Dari data yang didapat tim media ini, bahkan 7 unit rumah dikabarkan hanyut terbawa Banjir.
Untuk menangani bencana banjir ini, Polres Inhil telah mengerahkan sejumlah personel untuk melakukan evakuasi warga, menyalurkan bantuan makanan dan minuman, serta mendirikan posko pengungsian. Selain itu, personel gabungan TNI, Polri, dan BPBD juga melakukan patroli untuk mengantisipasi adanya kejadian yang tidak diinginkan.
“Kami juga telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk melakukan penanganan pasca bencana, seperti membersihkan lingkungan dan memperbaiki infrastruktur yang rusak,” jelas Budi.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi terjadinya banjir susulan, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi. Warga yang tinggal di daerah rawan banjir diimbau untuk selalu siap siaga dan mengikuti arahan dari petugas.
“Kami akan terus memantau perkembangan situasi dan memberikan bantuan yang diperlukan kepada masyarakat yang terdampak bencana,” tegas Budi.
Namun usai banjir menyapu Desa Keritang, Batu Ampar dan Selensen, pada Selasa (31/12/24) pukul 04:00 WIB, banjir mulai merengsek masuk ke Desa Kemuning Muda, Limau Manis, Lubuk Besar dan desa Kemuning Tua. Di empat desa tersebut, banjir juga merendam puluhan rumah.
Kepala Desa Keritang, Surodi mengungkapkan banjir kali ini merupakan terbesar yang pernah terjadi serta berdampak paling banyak.
“Iya, banjir ini terbesar yang pernah terjadi di Kecamatan Kemuning, ada ratusan rumah warga kami yang terendam banjir. Namun saat ini semuanya sudah pulang ke rumah masing-masing, karena air di desa kami sudah surut,” imbuh Surodi, dikutip detak24com dari riauterkini. (*)
Editor : Kar