INHIL, detak24com – Memasuki hari ke sebelas, perjuangan warga terdampak blasting semakin masif, dengan memblokade jalan PT BPP (Bara Prima Pratama) Batu Ampar, Sabtu (10/02/24)
Tampak warga memulai gerakannya dengan memblokade jalan utama PT BPP, serta warga memajang baleho Berita Acara tentang kesepakatan antara perusahaan dan warga terdampak blasting yang dibuat di kantor DPRD Kabupaten Indragiri Hilir, beberapa bulan lalu.
Adam warga terdampak saat dijumpai wartawan mengatakan, aktifitas pemindahan posko juang merupakan perlawanan masif terhadap pihak perusahaan.
“Pemindahan posko ini adalah satu bentuk perlawanan dari kami warga terdampak, jangankan memindahkan posko. Lubang tambang nyata ada bahan peledaknya saja dan masih aktif kami dirikan tenda di area tersebut.” ujarnya
Ditambahkannya, bahwa dengan ada aksi ini, sebenarnya warga sangat berharap perhatian dari Pj Bupati Inhil untuk datang melihat warganya yang berjuang menuntut keadilan. Namun saat sampai ini belum datang hanya sekadar janji.
“Sayangnya sudah hampir satu minggu menunggu Bapak PJ Bupati tidak datang-datang. Padahal peristiwa blasting ini adalah fenomena, karena viral di TV nasional dan media sosial. Artinya peristiwa ini sudah menyebar informasinya se-indonesia.” tambahnya
Ia juga menjelaskan, pihak warga terdampak juga memblokade jalan utama PT BPP, sehingga perusahaan menghentikan operasi dan segala aktifitasnya.
“Tidak boleh ada aktivitas perusahaan di PIT Selatan ini, sebelum persoalan ini selesai dengan seadil-adilnya. Karena kami tidak akan kehilangan akal untuk melakukan perlawanan,” pungkasnya dikutip detak24com dari riauterkini. (*/Berita)
Editor : Kar
Terima kasih telah mengunjungi website kami. Ikuti kami terus di https://detak24.com