KUANSING, detak24com – Sosok Elvis Ardi (48), tersangka pembunuhan sadis bu guru Juniwarti, ternyata seorang PNS yang sempat jadi Balonbup Kuansing. Ia juga pernah dirawat di RSJ Tampan.
Setelah melenyapkan nyawa isterinya secara sadis dengan menggorok leher korban, tersangka mengirim pesan WhatsApp kepada anaknya ZK (17).
Tetangga korban mengungkapkan bahwa anak pelaku dan korban inisial ZK (17) mendapatkan pesan WhatsApp dari ayahnya untuk memeriksa kondisi sang ibu.Ā
“Jadi EA (Elvis Ardi) mengirim pesan ke WhatsApp ke ZK, isinya itu kurang lebih EA meminta ZK untuk memeriksa kondisi ibunya di kamar,” ujar A, tetangga korban dikutip dari tribun-pekanbaru.com.
ZK kemudian langsung mengecek kondisi ibunya sesuai pesan ayahnya. Ia histeris melihat kondisi ibunya yang telentang dengan luka gorok di leher. “Saat melihat ibunya, ZK pun langsung ke rumah saya minta tolong,” ujar A.
Kepada A, ZK menuturkan bahwa sebelum menerima pesan WhatsApp dari ayahnya, ia mendengar suara motor ayahnya yang melaju kencang. Awalnya, ZK tak menyangka jika ibunya tewas dengan tragis.
“Kata ZK, kedua orangtuanya memang sering cekcok. Namun ia tak sangka akan seperti itu,” ujar A.
ZK juga melihat parang sepanjang 50 sentimeter yang diduga sebagai alat untuk membunuh Juniwarti.
Balonbup Pernah Dirawat di RSJ
Sementara,Kapolres Kuansing AKBP Angga memerintahkan anggotanya untuk memburu terduga pelaku. “Saya sudah buru tersangkanya sampai dapat. Anggota saya larang pulang sebelum berhasil menangkap tersangka,” ujar AKBP Angga, Senin (24/02/25).
Kapolres meyakini suami dari korban Juniwarti (51 tahun) masih berada di Kuansing. Ia pun telah memerintahkan seluruh Polsek untuk melakukan penyekatan di wilayah masing-masing.
“Termasuk di daerah perbatasan harus dijaga ketat,” ujar AKBP Angga.
Kematian guru Juniwarti dengan kondisi tragis, leher nyaris putus akibat sabetan senjata tajam.
Diketahui, pelaku pembunuhan Juniwarti, ElvisĀ Ardi pernah berniat maju sebagai bakal calon Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) Riau pada tahun 2020.Ā
Dia maju sebagai bakal calon independen berpasangan dengan Warsito.Ā Mereka juga telah membentuk tim pemenangan dan berkali-kali konsultasi ke KPU.Ā
Pasangan bakal calon bupati (balonbup) jalur independen ini mengaku sudah mengantongi dukungan minimal.
Namun, hingga batas akhir pendaftaran, mereka tidak jadi mendaftar dengan alasan tidak mampu menginput seluruh dukungan ke SILON KPU.
Hingga akhirnya, pasangan ElvisĀ Ardi – Warsito gagal mendaftar ke KPU Kuansing untuk ikut Pilkada 2020.
Selain pernah maju sebagai bakal calon (balon) Bupati Kuansing, Elvis juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Camat Kuantan Mudik. Dia dicopot dan menjadi fungsional.
Saat ini, ia bekerja di Inspektorat Kuansing. Namun, Elvis Ardi juga pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Tampan, Riau.Ā Hal ini dibenarkan oleh Kepala Inspektorat Kuansing, Andi Zulfitri.Ā
“Dari informasi yang saya terima, memang benar dia pernah dirawat di RS Jiwa Tampan, waktu itu saya belum di Inspektorat,” imbuh Andi menambahkan. (*)
Editor : Kar