Padang, detak24.com— Lima orang korban banjir bandang di Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Sumatera Barat (Sumbar) masih hilang pada Senin (28/2). Banjir menerjang usai gempa magnitudo 6,2 menggucang Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat pada Jumat pekan lalu.
Akibat gempa, sedimen gunung Talamau yang terletak di sekitar pusat gempa tergerus secara berulang-ulang. Hal itu menyebabkan material sedimen masuk ke hulu sungai dan membuat penyumbatan.
Penyumbatan itu lantas membuat material masuk ke anak-anak sungai dan mengangkut material tambahan menuju ke hilir sungai, sehingga menimbulkan banjir bandang.
Kepala Kantor SAR Padang, Asnedi mengatakan hari ini merupakan hari keempat tim gabungan menyisir anak sungai untuk mencari korban hilang. “Iya, belum ada tanda-tanda dimana keberadaan korban,” katanya, Senin (28/2) kepada CNNIndonesia.com di lokasi pencarian.
Adapun kendala yang dihadapi tim di lapangan, kata Asnedi, yaitu minimnya peralatan, akses yang sulit, dan ketinggian banjir. “Kedalamannya mencapai 5 hingga 9 meter, dan lebar material banjir bandang juga cukup luas,” katanya.
Material longsor berupa lumpur, potongan kayu, dan batu. Menurutnya pencarian ini cukup berat karena di lokasi tidak ada alat berat, sementara tenaga tim gabungan juga terbatas.
Asnedi menyampaikan, total ada enam orang korban banjir bandang ini. Satu orang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Pihaknya akan tetap melakukan pencarian selama tujuh hari. “Nanti akan dilihat dulu apakah ada perpanjangan proses pencarian atau tidak,” ujarnya.
Data sementara, total korban gempa 6,2 M yang mengguncang Sumatera Barat pada Jumat (25/2) mencapai 12 orang. Di antaranya, 6 orang di Pasaman Barat dan 6 lainnya di Kabupaten Pasaman.(cnn)
Editor : Kar
Terimakasih telah mengunjungi website kami. Ikuti kami terus di https://detak24.com