Kampar Dilanda Banjir Besar, Ketinggian Air Sampai Atap Bangunan

Banjir besar Kampar air sampai atap bangunan di wisata Pulau Cinta, Teluk Jering. f : ist
KAMPAR, detak24com – Kabupaten Kampar dilanda banjir besar akibat meluapnya Sungai Kampar pasca dibukanya pintu waduk PLTA Koto Panjang.
Ratusan rumah di Desa Teluk Jering terendam air banjir besar dengan ketinggian mencapai atap pondok-pondok wisata yang biasanya kokoh berdiri di sepanjang pinggiran sungai. Kondisi ini tidak hanya merusak pemukiman, tetapi juga melumpuhkan aktivitas warga setempat.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @kuntanesia, terlihat betapa parahnya situasi banjir di lokasi tersebut, Sabtu (18/01/25). “Air hampir menenggelamkan seluruh pondok milik pedagang lokal, membuat kawasan yang biasanya ramai dengan pengunjung kini sunyi senyap,” tulis narasi video tersebut.
Desa Teluk Jering, yang dikenal sebagai destinasi wisata unggulan dengan julukan Pulau Cinta, kini berubah menjadi kawasan lumpuh total. Sebagian besar warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat atau lokasi yang lebih aman, meskipun beberapa masih bertahan di tempat tinggal mereka dengan risiko tinggi. Akses ke desa yang sebelumnya bisa dijangkau kendaraan kini hanya dapat dilalui dengan perahu atau sampan.
Bencana ini juga membawa dampak besar bagi perekonomian warga. Wisata Pulau Cinta, yang menjadi andalan pendapatan masyarakat Teluk Jering, terpaksa ditutup total karena seluruh kawasan terendam air. Para pedagang dan pelaku usaha wisata mengaku sangat terpukul dengan situasi ini, terlebih menjelang akhir pekan yang biasanya menjadi momen puncak kunjungan wisatawan.
BPBD Kampar Minta Bantuan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar sebelumnya telah mengajukan permintaan bantuan logistik ke Pemerintah Provinsi Riau untuk membantu korban banjir. Sebagai respon, BPBD Riau dan Dinsos Riau juga telah mengirimkan bantuan seperti beras, air mineral, mie instan hingga minyak goreng untuk daerah yang terdampak banjir.
Wilayah yang terdampak meliputi sejumlah desa di Kecamatan Kampar Kiri (Desa Kuntu, Teluk Paman Timur, Sungai Paku), Kecamatan Gunung Sahilan (Desa Sahilan Darussalam, Gunung Sahilan, Subarak), serta Kecamatan Kampar Kiri Hilir (Desa Mantulik).
Hingga saat ini, meski belum ada laporan korban jiwa, kerugian materiil diperkirakan sangat besar. Selain rusaknya rumah dan fasilitas umum, banjir ini juga mengancam kelangsungan sektor pariwisata lokal yang selama ini menjadi kebanggaan Teluk Jering.
Masyarakat setempat mendesak pemerintah daerah untuk segera mengambil tindakan, mulai dari evakuasi warga, distribusi logistik, hingga perencanaan solusi jangka panjang guna mencegah bencana serupa di masa depan. Selain itu, penting untuk membangun infrastruktur penahan banjir yang lebih baik guna melindungi kawasan wisata unggulan seperti Pulau Cinta, dikutip detak24com dari halloriau. (*)
Editor : Kar