SURABAYA, detak24com – Kasus tragis terjadi di Surabaya. Seorang pemuda warga Pabean Cantikan tega membunuh ayah kandung demi melunasi utang pesta pernikahan.
Informasi dirangkum Selasa (08/04/25), tersangka berinisial AUO (22) dilaporkan memiliki tunggakan sebesar Rp 25 juta kepada vendor pernikahan. Untuk menutupinya, ia nekat menggadaikan mobil Toyota Fortuner milik sang ayah, MS (65) tanpa sepengetahuan.
Namun, ketika MS mengetahui perbuatan anaknya, ia mendesak tersangka untuk segera menebus kembali mobil tersebut. Permintaan itu justru berujung pada peristiwa pembunuhan yang mengguncang publik.
“Peristiwa nahas itu terjadi di Jalan Raya Darmo Permai II, Sukomanunggal, Surabaya, Sabtu (05/04/25),” ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Aris Purwanto.
Berdasarkan hasil penyelidikan Tim Jatanras Polrestabes Surabaya, tersangka diduga telah merencanakan pembunuhan terhadap ayahnya.
Tubuh MS ditemukan di pinggir jalan dengan luka parah bagian belakang kepala akibat benturan benda tumpul. Tubuh korban diletakkan sedemikian rupa, agar tampak seperti korban lakalantas.
Setelah penemuan jasad ayahnya itu, tersangka ditangkap polisi. Sementara, motif utama dari pembunuhan ini adalah karena emosi yang memuncak. “Motif karena sakit hati atau kesal,” sebut Kasat.
Diketahui hubungan antara tersangka dan ayahnya memang sering diliputi pertengkaran. MS dikenal sebagai pedagang mobil bekas, dan tersangka adalah anak sulung dari empat bersaudara.
Dalam salah satu insiden sebelumnya, anak durhaka itu pernah membawa ayahnya ke Jakarta untuk menebus mobil yang digadaikannya. Namun, tersangka meninggalkan MS sendirian di sana.
Pada hari kejadian, tersangka dan ayahnya sempat berboncengan motor untuk menemui pihak penggadai mobil di kawasan Krembangan. Namun, pertemuan itu ternyata hanyalah akal-akalan tersangka. Sepulang dari sana, pertengkaran kembali pecah di rumah mereka.
Tersangka kemudian kembali mengajak ayahnya keluar, dengan dalih ingin bertemu penggadai mobil di Jalan Raya Darmo Permai II.
Setibanya di lokasi, ketika sang ayah mulai emosi karena penggadai tak kunjung datang, cekcok kembali terjadi. Dalam kondisi penuh amarah, tersangka menyikut wajah ayahnya hingga terjatuh. Lalu menghantam kepala ayahnya dengan benda tumpul yang ada di sekitar lokasi.
Usai kejadian, tersangka pulang ke rumah dan mengaku kepada keluarga bahwa ayahnya mengalami kecelakaan. Keluarga yang awalnya percaya, segera menuju lokasi kejadian.
Namun, kecurigaan mulai muncul ketika mereka mendapati jenazah MS telah dievakuasi ke RSUD dr Soetomo. Hasil autopsi menunjukkan korban bukan tewas karena kecelakaan, melainkan akibat kekerasan fisik, dikutip detak24com dari Tribunnews. (*)
Editor : Kar