DETAK24COM

Cepat Lugas dan Akurat

Duka ASN Siak Belum Gajian, Perhiasan Anak dan Istri Terjual, Selalu Bertengkar hingga Terjebak Pinjol 

Ilustrasi ASN sedih tak terima gaji. f : ist

SIAK, detak24com – Belum masuknya gaji ASN di Kabupaten Siak hingga kini, membuat duka dan situasi semakin memburuk. Sebagian ada yang sudah menjual gelang, rantai emas anak dan istri.

Paling menggores hati, ada yang ribut dengan istri, karena sudah tidak ada apa apa di rumah. Bahkan, ada yang nekat meminjam uang melalui pinjaman online (pinjol).

Baca juga : THR dan TPP Belum Cair, Wabup Siak: Kalau Ada ASN Tak Makan atau hanya Sama Garam Datang ke Rumah Saya!

Junaidi, salah seorang ASN di Siak mengaku dia sampai tak bertegur sapa dengan orang rumah. Setiap dia pulang, istrinya selalu cemberut, jika ditanya ujungnya malah ribut.

“Bagaimana tak ribut, saya dan istri sudah tak pegang uang,” kata Junaidi dikutip, Sabtu (19/04/25).

Meski ada pernyataan Wakil Bupati Siak Husni Merza, dalam apel, Senin (14/04/25) lalu, kalau ada ASN di rumahnya cuma ada beras dan garam, datang ke rumahnya.

Ucapan itu menimbulkan beragam pemahaman. Ada yang menilai hal itu benar benar sebagai bentuk kepedulian, sekaligus support kepada ASN yang memang sedang dalam kesulitan karena gaji April belum masuk, dan tunjangan sejak Desember tak keluar, serta THR baru sebagian dibayarkan.

Sebaliknya ada juga yang menilai, sebagai pemimpin, seharusnya bahasanya menenangkan, menyejukkan hati.

Sebab hidup ini bukan tentang makan saja, pendidikan anak, air, listrik dan lain lain perlu dibayar, tak bisa telat apalagi sampai berutang.

Bahkan Chandra yang juga ASN menyebutkan beberapa temannya sudah berutang ke kedai dan sampai kini hubungan mereka dan orang kedai sedang tidak baik baik saja, karena menunggak membayar.

“Nahasnya, ada juga yang terjebak dalam pinjaman online,” ucap Chandra.

Sementara, honorer benar benar lebih mengenaskan kondisinya. Zizi dan teman-tamannya sesama honorer, sudah tak berani lagi duduk di warung kopi.

“Kopi segelas Rp 6.000, tapi kami benar benar tidak mampu membelinya. Kami memilih mengalihkannya untuk jajan anak,” kata Zizi.

Pemanggilan yang dilakukan DPRD Siak terhadap Kepala Bapperida dan Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) pada Senin (14/04/25) lalu, dalam rapat dengar pendapat (RDP), disebutkan Ketua DPRD Siak Indra Gunawan, untuk mendapatkan klarifikasi atas transfer pusat, menyebabkan keuangan daerah menjadi terdampak.

Dampak semakin meluas, ketika gaji ASN untuk April belum dibayarkan dan THR baru sebagian diterima.

“Kami mengharapkan apa yang diutarakan Kepala Bapperida dan BKD, pekan ketiga April bakal ada transfer pusat dapat terealisasi. Sehingga ASN dapat menerima haknya,” kata Ketua DPRD Siak.

Koordinasi akan tetap dilakukan, sama sama berusaha bagaimana caranya persoalan ini segera teratasi dan berlalu.(rpg)