Melbourne (DETAK24.COM) – Polemik Novak Djokovic memasuki babak baru. Petenis Serbia itu baru saja mengakui kalau dia positif COVID-19 saat melakukan wawancara bulan lalu.
Pengakuan itu dilakukan Djokovic lewat akun instagramnya, Rabu (12/1/2022) siang WIB. Djokovic pada 14 Desember lalu memang menghadiri sebuah acara bersama anaknya.
Saat itu, sejumlah orang yang menghadiri acara tersebut ternyata terpapar virus corona tapi Djokovic masih aman dari hasil rapid tes yang negatif dua hari setelahnya.
Lalu, pada 17 Desember, Djokovic tetap menghadiri acara tenis anak-anak dan hasil rapid tesnya pun negatif. Nah, pada 18 Desember, Djokovic mengadakan wawancara eksklusif dengan L’Equipe meski dia baru saja menjalin kontak beberapa hari sebelumnya dengan sejumlah orang yang positif COVID-19.
Saat itu hasil tes PCR Djokovic ternyata positif dan Djokovic tidak mengubah jadwal wawancara sama sekali, dengan dalih takut mengecewakan pihak L’Equipe. Dia membela diri soal terus memakai masker sepanjang wawancara, termasuk di sesi fotografi.
Saya menghadiri pertandingan bola basket di Beograd pada 14 Desember, setelah itu dilaporkan bahwa sejumlah orang dinyatakan positif Covid-19. Meski tidak memiliki gejala Covid, saya mengambil tes rapid antigen pada 16 Desember dan diketahui negatif, karena saya berusaha bertindak hati-hati saya juga melakukan tes PCR,” ujar Djokovic.
“Keesokan harinya saya menghadiri acara tenis di Beograd untuk memberi hadiah kepada anak-anak dan menjalani tes antigen sebelum ke acara tersebut, dan hasilnya negatif. Tidak ada gejala apapun dan saya merasa baik, dan hasil tes PCR saya yang positif belum datang sampai acara itu selesai.”
“Ketika saya pulang setelah wawancara untuk mengisolasi diri, saya sadar bahwa saya telah melakukan kesalahan pengambilan keputusan dan saya akui salah karena harusnya menjadwal ulang sesi wawancara itu.”
Hasil tes positif itu pula yang membuat perjalanan Djokovic untuk mengikuti Australia Terbuka 2022 menjadi polemik. Sebab pria 34 tahun itu dianggap memberikan keterangan palsu kepada Petugas Imigrasi Australia dan membuatnya nyaris dideportasi, sebelum menang banding.
Salah satunya adalah saat mengisi formulir Imigrasi, Djokovic memberikan centang pada kolom ‘tidak’ atas pertanyaan perjalanan selama 14 hari terakhir sebelum tiba di Melbourne. Padahal Djokovic terbang ke Spanyol sebelum berangkat ke Australia. Ini diakui sebagai kesalahan administrasi.
“Tentang masalah keterangan perjalanan saya, ini diajukan oleh tim saya, seperti yang saya katakan kepada petugas imigrasi pada saat kedatangan saya, dan agen saya dengan tulus meminta maaf atas kesalahan administratif dalam mengisi kotak yang salah tentang perjalanan saya sebelum tiba di Australia.”
“Hari ini tim saya sudah memberikan informasi tambahan kepada pemerintah Australia untuk menyelesaikan masalah ini,” tutup Novak Djokovic.(net)