DETAK24COM

Cepat Lugas dan Akurat

Mencekam! Warga Batang Gansal Inhu Diterkam Dua Ekor Harimau Saat Panen Damar

Petani damar luka serius usai diterkam dua ekor harimau di Batang Gansal, Inhu. f : ist

INHU, detak24com – Seorang warga Dusun Nunusan, Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal, Inhu diserang dua ekor harimau saat memetik damar.

Informasi dirangkum, Rabu (22/10/25), korban bernama Butet (27) mengalami luka serius akibat serangan dua ekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) pada Senin (20/10/25) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

Korban diserang saat memanen damar di sekitar Sungai Balam, yang termasuk dalam Zona Tradisional Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT), habitat alami harimau sumatera.

Akibat serangan tersebut, korban mengalami luka di pergelangan kaki kiri dan lutut kanan. Saat ini korban tengah menjalani perawatan di RSUD Indrasari Rengat.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Supartono membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan kronologi serta langkah penanganan yang telah dilakukan.

“Korban diserang oleh dua ekor harimau sumatera. Diduga, harimau dewasa sedang melatih anaknya berburu. Serangan terjadi saat korban sedang mengambil damar di kawasan tradisional TNBT,” ujar Supartono dalam keterangan tertulis, Rabu (22/10/25).

Menurut informasi yang dihimpun, sebelum diserang, korban sempat mendengar suara harimau, namun mengabaikannya karena sudah terbiasa.

Akibat kejadian itu, harimau dewasa menggigit kaki kiri korban, sementara anak harimau menyerang lutut kanannya. Korban berhasil lolos setelah memukul bagian kepala anak harimau, yang membuat induknya melepaskan gigitan.

Meski dalam kondisi terluka, korban masih mampu berjalan kaki kembali ke dusun. Ia tiba di Desa Rantau Langsat sekitar pukul 12.30 WIB, setelah sebelumnya dibantu warga sekitar.

Korban sempat dirawat di Puskesmas Siberida pada pukul 14.30 WIB. Kemudian, korban dirujuk ke RSUD Indrasari Rengat sekitar pukul 15.30 WIB.

Dia menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pengelola TNBT dan menurunkan tim ke lokasi serta menjenguk korban dan keluarganya.

“Kami telah memberikan imbauan kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, terutama saat beraktivitas di dalam atau sekitar kawasan konservasi. Area tersebut merupakan habitat alami Harimau Sumatera, dan interaksi negatif dapat terjadi jika kewaspadaan tidak dijaga,” kata dia.

Ia juga menegaskan pentingnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga jarak aman dengan satwa liar serta mendukung upaya pelestarian harimau yang kini terancam punah.

Ia menyatakan, BBKSDA Riau terus memantau kondisi di lapangan dan akan menindaklanjuti kejadian ini sesuai dengan prosedur konservasi dan perlindungan satwa liar, dikutip dari cakaplah. (Red)

Editor : Kar