JAKARTA (DETAK24.COM) – Kamar Dagang dan Industri ( Kadin ) Indonesia bersama serikat pekerja, antara lain Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), serta Konfederasi Seluruh Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) sepakat membentuk kelompok kerja untuk kesejahteraan buruh yang lebih baik.
Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/1/2022), Kelompok kerja dikukuhkan setelah digelar diskusi antara Kadin Indonesia yang antara lain diwakili oleh Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, serta perwakilan serikat buruh. Serikat buruh antara lain diwakili Presiden KSPSI Andi Gani Nuwa Wea, Presiden KSPI Said Iqbal, serta Presiden KSBSI Elly Rosita Silaban
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan komunikasi antara Kadin Indonesia yang merupakan rumah besar bagi para pengusaha dengan buruh yang merupakan salah satu tulang punggung perekonomian negeri ini penting untuk dilakukan.
Tujuannya antara lain meningkatkan produktivitas yang pada akhirnya akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Kadin Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan buruh. Tujuannya antara lain meningkatkan produktivitas serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu komunikasi antara Kadin Indonesia bersama serikat pekerja penting untuk dilakukan,” ujar Arsjad Rasjid.
Hasil dialog dijadikan dasar untuk membuat kelompok kerja antara Kadin Indonesia beserta serikat pekerja. Pembentukan kelompok kerja dikuatkan melalui nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU). Arsjad Rasjid mengatakan kelompok kerja juga bertujuan untuk merumuskan dan mengimplementasikan program-program kerja demi meningkatkan kesejahteraan buruh dan pekerja.
Dalam MoU tersebut, antara lain disepakati program pelatihan tingkat nasional. Program tersebut meliputi pelatihan, pemagangan dan sertifikasi yang dilakukan secara bersama antara lembaga pelatihan, lembaga sertifikasi dan industri. Selain itu juga disepakati program penyediaan kawasan perumahan, lengkap dengan fasilitas kesehatan dan pendidikan bagi buruh dan pekerja di kawasan industri. Kadin dan serikat buruh juga sepakat menyusun roadmap yang ramah terhadap pengusaha serta buruh dan berujung pada peningkatkan kesejahteraan semua pihak, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Andi Gani Nuwa Wea dalam kesempatan yang sama mengatakan permasalahan-permasalahan ketenagakerjaan tidak hanya bisa diselesaikan melalui unjuk rasa. Ia mengatakan bahwa dialog antara pengusaha beserta buruh juga penting dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan buruh.
“Isu-isu ketenagakerjaan tidak hanya kita selesaikan dengan unjuk rasa besar-besaran. Tapi itu jadi jalan upaya terakhir, ketika saluran komunikasi sudah tersumbat, langkah unjuk rasa kita ambil,” ujar Andi Gani Nuwa Wea.
Said Iqbal menambahkan, rencana pemerintah untuk menjadi ekonomi terbesar nomor 5 tahun 2045 bisa tercapai melalui kerja sama Kadin Indonesia dan serikat buruh. Ia menegaskan, tidak mungkin pertumbuhan ekonomi bisa meningkat tanpa pendistribusian kekayaan dan tanpa peningkatan kesejahteraan buruh.
“Tidak akan pernah mungkin ekonomi jadi besar dalam sebuah negara, tanpa diimbangi kesejahteraan dan redistribusi kekayaan. Kalau kita bicara sejahtera, bagaimana ekonomi tumbuh harus ada faktor penting, yaitu buruh. Pak Arsjad Rasjid sebagai Ketum Kadin beserta jajaran telah mengambil langkah besar itu,” katanya.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Ketenagakerjaan Adi Mahfudz menambahkan bahwa Kadin Indonesia berharap kerja sama dengan serikat buruh bisa berjalan dengan baik. Ia mengatakan, setiap bulan dan setiap satu semester akan digelar pertemuan untuk membahas perkembangan kerja sama. “Mudah-mudahan setiap satu bulan sekali dan satu semester sekali kita bertemu membicarakan misi kita bersama,” ujar Adi Mahfudz.(okz))