PELALAWAN, detak24com – Dengan tatapan nanar, SE (22) memotong tali plastik yang menjerat leher suaminya. Apa lacur, korban sudah tak bernapas lagi.
Warga Desa Angkasa, Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelalawan, dikejutkan dengan penemuan seorang pria yang diduga mengakhiri hidup dengan cara gantung diri, di dapur rumahnya. Kejadian tersebut dalam kawasan RT 005 RW 003 Desa Angkasa, Sabtu (28/12/24) pagi.
Menurut keterangan saksi, peristiwa tragis tersebut pertama kali diketahui oleh istri korban, SE (22) sekitar pukul 07.10 WIB. Saat bangun tidur, mendapati suaminya, Tg (21) tidak berada di kamar. Ketika menuju dapur, ia menemukan korban tergantung dengan tali plastik melilit leher.
Dalam kondisi panik, SE memotong tali plastik tersebut menggunakan pisau dan meletakkan korban di lantai dapur. Ia kemudian memanggil ayah korban, T (73) dan tetangga, K (56) untuk meminta bantuan. Setelah itu, mereka melaporkan kejadian ini kepada pihak RW setempat.
Pihak Polsek Bunut yang menerima laporan langsung menuju lokasi untuk melakukan olah TKP dan pemeriksaan awal.
Beberapa fakta ditemukan di lokasi kejadian. Antara lain, korban ditemukan tergantung dengan tali plastik yang masih terikat di kayu plafon dapur, terdapat bekas lilitan tali di leher korban, namun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain pada tubuh.
Selain itu, telinga dan hidung korban mengeluarkan darah dan terdapat bercak cairan di celana dalam korban, serta air mani pada alat vitalnya.
Kemudian, barang bukti berupa tali plastik, kursi, sandal korban, dan sebilah pisau cutter ditemukan di lokasi kejadian.
Korban kemudian dibawa ke Puskesmas Bandar Petalangan untuk menjalani visum. Pihak keluarga menyatakan penolakan untuk dilakukan autopsi dengan alasan tertentu dan telah menandatangani surat pernyataan resmi.
Kapolsek Bunut, AKP Hendri Berson menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan olah TKP, mencatat keterangan saksi-saksi, mengamankan barang bukti, melakukan visum terhadap korban.
Kemudian, membuat berita acara penolakan autopsi dari pihak keluarga. Saat ini, kasus ini ditutup atas permintaan keluarga korban.
“Kita mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap orang di sekitar mereka yang mungkin sedang mengalami masalah berat. Jika memerlukan bantuan, segera laporkan kepada pihak berwenang atau tenaga profesional terkait,” imbaunya. (Rls)
Editor : Kar