BATHINSOLAPAN, detak24.com – Dua hari jelang mengakhiri masa cuti jabatan, di sela-sela agenda kampanye Cawabup Bengkalis periode 2024, DR H Bagus Santoso terus blusukan kunjungi petani dan pelaku UMKM.
Selepas menunaikan Salat Dzuhur, Bagus Santoso bergabung dengan kelompok tani (Poktan) Mandiri menikmati panen buah melon di kebun Mas Anto salah satu warga Sakobotik, Boncah Mahang, Kecamatan Bathin Solapan, Kamis (21/11/24).
“Berbudi kepada tanah Insya Allah rezeki berkah, keluarga bahagia membawa harum nama lingkungan desa. Yang pasti dapat uang keluarga bahagia,” kata Bagus Santoso sambil membelah buah melon saat ngopi hangat lesehan di atas tikar dikelilingi puluhan petani.
Mas Anto adalah sosok petani hortikultura mandiri. Berkat ketekunan dan jiwa petani mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dengan mengolah kebun pekarangan di sekitar rumah tempat tinggalnya. Ia memilih komoditas tanaman hortikultura buah dan sayur karena sudah terbukti jenis ini potensial memiliki nilai ekonomi dan permintaan pasar yang tinggi.
“Saya tanam melon, cabai dan kacang panjang ini memang sesuai hobi dan keahlian saya. Pemasaran tidak ada problem, sepuluh ton juga habis berebut orang datang membelinya,” kata Anto.
Diakui Anto, kendala yang dihadapi dan petani lainnya justru pada pengolahan lahan dan mahalnya pupuk pestisida. Rata-rata petani menggunakan alat manual yaitu cangkul jelas kemampuan terbatas. Begitu juga mahalnya harga pupuk dan pestisida membuat hasil panen berkurang, sebab hanya mampu membeli ala kadarnya.
“Kami petani perlu mesin traktor dan pupuk pestisida murah. Inilah keluhan petani sesungguhnya,” terang Anto.
Hal senada disampaikan Iwan, petani sukses yang menggarap 2 hektar miliknya untuk tanaman hortikultura. Ia mengakui butuh bantuan traktor dan mesin pompa air untuk mengembangkan usahanya bersama poktan lainnya. Disamping juga bantuan pupuk pestisida dimana selama ini harga sudah mahal malahan terkadang langka susah didapatkannya.
Terkonfirmasi terpisah, Hotma Saragih petugas penyuluh lapangan UPT Kecamatan Bathin Solapan menyampaikan perkembangan potensi pertanian dan jumlah gapoktan yang ada di wilayah Kecamatan Bathin Solapan.
Diakui, belum maksimalnya pengembangan potensi pertanian karena terbatasnya alat dan mesin pertanian (alsintan). Namun demikian pemerintah selalu hadir kerjasama dengan petani beserta terus berkoordinasi dengan baik.
“Kita tetap membina dan memonitoring kegiatan petani, terkait aspirasi bantuan mekanisasi alsintan juga pupuk, pestisida dan bibit berkualitas menjadi komitmen dan menjadi atensi bersama,” jelas Hotma Saragih.
Selesai menikmati panen melon, Bagus Santoso bersama petani diajak keliling melihat tanaman kacang panjang dan cabai yang dalam beberapa hari kedepan siap untuk panen perdana.
Sebagaimana diketahui, alsintan adalah alat dan mesin yang digunakan untuk membantu proses bertani seperti jonder, traktor, mesin pompa air, combine, sprayer, mower, selang air dan lainnya.
Sedangkan pestisida dan pupuk juga menjadi penentu naik turunnya hasil panen dan pendukung besar kecilnya pendapatan yang diperoleh petani. Jika harga pupuk pestisida mahal tidak sebanding antara pendapatan dan hasil yang diperoleh. Akhirnya petani hanya membeli pupuk seadanya praktis tanaman kekurangan nutrisi hasil panen menurun bahkan gagal.
Maka wajar jika petani meminta kepada pemerintah melakukan antisipasi dengan membantu alsintan, pupuk dan pestisida. (*)
Editor : Yus Sikumbang