DUMAI, detak24.com – Tindak kekerasan terjadi di Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Kakap rute Dumai-Rupat. Seorang penumpang, Supianto warga Rupat dikeroyok oleh sejumlah ABK kapal tersebut. Tak terima perlakuan itu, korban membuat laporan ke Mapolairud Dumai.
Supianto (49), tengah mengantar pamannya yang dalam kondisi sakit, Rabu (16/03/22) lalu. Ia tak menyangka tiba-tiba saja dikeroyok oleh sejumlah ABK KMP Kakap, kapal Roro yang melayani rute penyeberangan Dumai-Rupat.
“Saat ingin memasuki kapal Roro, salah satu ABK menanyakan soal tiket. Saya heran, kok ABK menanyakan itu. Padahal, pengecekan tiket sudah dilakukan sebelum masuk ke kapal,” kata Supianto dikutip dari thekingbingal.com, Sabtu (26/03/22).
Supianto mengaku sudah koordinasi dengan pihak tiket sebelum memasuki kapal. Saat itu pihak tiket mepersilahkan dirinya untuk memasuki kapal. Namun ABK memerintahkan korban untuk meminggirkan kendaraannya dan mempersilahkan mobil lainnya untuk masuk.
“Setahu saya, ABK hanya merapikan dan mengarahkan kendaraan yang masuk. Sempat terjadi perdebatan saat itu,” ungkap Supianto.
Usai memarkirkan mobil dalam kapal dan hendak keluar dari mobilnya, tiba-tiba datang 2 orang ABK yang menghampiri dan langsung memukul dirinya. “Saya langsung dipukul oleh salah satu ABK yang menghampiri Saya,” ungkap Supianto.
Di saat yang bersamaan, lanjut Supianto datang 6 orang ABK lainnya. Mereka bukannya melerai, tapi malah memegangi tubuh korban sambil memukulinya. “Saya pikir mereka datang melerai, rupanya malah memegangi tubuh saya sambil memukul,” papar Supianto.
Tidak terima atas kasus pemukulan dan pengeroyokan itu, setibanya di Dumai Supianto langsung membuat laporan di Mapolairud Dumai. Kemudian Supianto yang mengalami sakit di bagian leher dan kepala dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diambil visum.
Kepala Operasional KMP Kakap, Rasyidin membenarkan adanya kejadian itu. Pihaknya mengaku peristiwa itu menjadi pelajaran berharga untuk kedepannya. “Ini menjadi pelajaran berharga buat kami kedepannya. Kita serahkan kasus ini kepada pihak berwajib, dan beharap bisa diselesaikan secara kekeluargaan,” imbuh Rasyidin.red)