DETAK24COM

Cepat Lugas dan Akurat

Video Viral, Puskesmas Dayun Siak Tolak Pasien Emak-emak karena tak Miliki KTP 

Oplus_131072

SIAK, detak24com – Video seorang emak-emak ditolak berobat di Puskesmas Dayun, Siak viral di media sosial. Diketahui kejadian itu terjadi dalam beberapa hari lalu.

Dalam video yang diunggah oleh akun Tiktok @viesta082 berdurasi 01.43 menit memperlihatkan emak-emak tengah merintih kesakitan di bagian perut dan tampak tersandar ke bangku. Terdengar percakapan antara pengunggah video dengan emak-emak tersebut yang mengaku tak mendapat penanganan karena tak membawa identitas KTP saat berada di Puskesmas Dayun.

“Orang ini ke Puskes mamanya, tapi gak ditangani,” kata pengunggah dalam video itu, dikutip CAKAPLAH.com, Jumat (14/02/25).

Mereka diketahui merupakan warga Siak yang bekerja di salah satu perusahaan kebun sawit di Kampung Dayun, Kecamatan Dayun.

Video viral itu sampai-sampai diunggah di platform X oleh akun @Jh** *it***s-18 bercentang biru. Ia memposting narasi yang mengarah dengan kebobrokkan dunia kesehatan yang masih terjadi hingga kini.

“Contoh negara KORUP, penyelenggara kesehatannya bahkan TAK PUNYA Nurani lagi. Ibu ini ditolak berobat di Puskesmas hanya karena tidak bawa KTP,” cuitnya di X.

Sementara, Kepala Puskemas Dayun, dr Nurmala Sari J saat dikonfirmasi mulanya menyampaikan bahwa peristiwa tersebut tak terjadi di Puskemas Dayun.

dr Numala Sari mengatakan pihaknya tak pernah menolak pasien, apalagi hanya persoalan administrasi. “Kami tidak pernah menolak pasien, apalagi hanya persoalan yang bersifat administratif,” katanya.

Namun, diketahui belakangan, peristiwa tersebut benar terjadi. Dimana emak-emak tersebut tak dilayani di Puskemas Dayun.

dr Numala Sari tak menampik viralnya vidio tersebut terjadi di Puskesmas tersebut. Hal itu terjadi lantaran terjadinya miskomunikasi antara petugas kesehatan dengan pasien tersebut.

“Iya peristiwa tersebut benar terjadi. Kami baru tahu setelah mendalaminya dan menemui pihak pasien,” ujarnya, Jumat (14/02/24).

Peristiwa itu diakui dr Nurmala Sari karena miskomunikasi yang terjadi antara petugas dan pasien. Sebab secara kebetulan petugas juga sedang menangani pasien lain di UGD.

Sementara itu, sambung dr Nurmala Sari, petugas hanya satu orang karena yan satu lagi sedang keluar.

“Ternyata ada miskomunikasi antara petugas dan pasien. Bukan pasiennya ditolak tapi pasiennya yang pulang tanpa memberitahu petugas,” sebutnya.

Lebih jauh dikatakan dr Nurmala Sari, lantaran menunggu lama, pasien kecewa dan pulang tanpa memberitahu petugas.

“Kami akui petugas kami kurang komunikasinya. Petugas tidak bilang kepada pasien untuk menunggu lantaran sedang melayani pasien lain. Jadi pasien kecewa, dan langsung pulang dan berpikir kalau harus ada identitas baru bisa dilayani,” ujar dr Nurmala.

Namun, pihaknya berkomitmen untuk membantu pasien dari penyakitnya hingga sembuh. “Kami berkomitmen akan obati penyakitnya sampai sampai sembuh. Dan kalau perlu rujukan akan kami rujuk,” kilahnya dikutip detak24com dari cakaplah. (*)

Editor : Kar