PEKANBARU, detak24com – Puluhan mahasiswa dari berbagai kampus yang tergabung dalam BEM se-Riau gelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Riau, Kamis (20/03/25).
Mereka menyuarakan penolakan terhadap Revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) yang dinilai berpotensi menghidupkan kembali dwifungsi ABRI.
Dalam orasinya, salah satu perwakilan massa aksi mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemerintah.
“Kami kecewa. Revisi ini hanya untuk kepentingan mereka, bukan rakyat. Dulu, TNI adalah tempat kami mengadu, tapi sekarang kami kecewa,” ujarnya.
Mereka juga mempertanyakan urgensi revisi UU TNI, mengingat masih banyak undang-undang lain yang lebih mendesak untuk dibahas.
“Kenapa RUU TNI ini harus dikebut? Masih banyak persoalan lain yang lebih penting untuk diselesaikan,” tambahnya.
Salah satu peserta aksi juga menyoroti potensi ancaman jika dwifungsi ABRI kembali diterapkan.
“Akan sangat menakutkan jika TNI kembali masuk ke jabatan sipil. Hari ini saja, Dirut Bulog dijabat oleh Mayjen TNI. Apa urgensinya? Apa kepentingannya?” tegasnya.
Mahasiswa menegaskan, perjuangan mereka tidak akan berhenti di sini. “Perjuangan ini akan terus menghantui mereka yang ingin menghidupkan kembali dwifungsi ABRI. Kami akan terus mengawal isu ini,” seru salah satu orator.
Aksi ini berlangsung dengan damai, dengan mahasiswa menyampaikan aspirasi mereka secara tertib. Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan resmi dari pihak DPRD Riau terkait tuntutan mahasiswa dikutip detak24com dari cakaplah. (*)
Editor : Kar