LAMPUNG, detak24com – Pasca gugurnya Kapolsek Negara Batin, AKP (Anumerta) Lusiyanto, ramai menyebut almarhum sebagai salah satu penerima suap judi sabung ayam.
Namun, belum ada bukti secara kuat menyebut AKP Anumerta Lusiyanto sempat terlibat suap berkaitan judi tersebut.
Menanggapi beragam tudingan dilayangkan kepada AKP Anumerta Lusiyanto, anak perempuannya dan istrinya pun buka suara.
Melansir dari laman koma.id, Salsabila atau biasa disapa Bila merupakan putri dan anak satu-satunya Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto, curhat akan sosok ayahnya.
Menurutnya, sang ayah adalah sosok pekerja keras dan jujur. Sang ayah tidak mau memberi makan dan membiayai pendidikan putrinya dengan uang yang tidak halal.
Alih-alih menerima suap, AKP Anumerta Lusiyanto justru diketahui nyambi jadi supir travel. Bahkan hal itu dilakukan Lusiyanto demi bisa menghadiri wisuda putrinya pada bulan Mei 2025 mendatang.
“Kepada Bila, Papa berjanji akan mengumpulkan uang agar bisa datang ke acara wisudaku lalu jalan-jalan,” kenang Bila yang dituangkan dalam akun TikTok miliknya dikutip, Ahad (23/03/25).
Namun, sang ayah meninggal dunia, pasca melakukan penggerebekan judi sabung ayam. Diketahui, Kapolsek Lusiyanto gugur bersama dua bawahannya ditembak oknum anggota TNI.
Bila juga melalui unggahan TikTok-nya @.sabils mencoba mengikhlaskan kepergian sang ayah. Ia juga ingin meminta keadilan atas fitnah beredar kepada Presiden Prabowo maupun Kapolri hingga pelaku penembak ayahnya diadili sesuai hukum berlaku.
“Papa selalu ajarkan kebaikan ke Bila, untuk jd manusia yg jujur, bahkan papa slalu ingetin Bila buat ga bls kejahatan dgn kejahatan, papa slalu blg harus jd org baik walaupun org jahat sm kita tp kita gaboleh bales jahat,” tulisnya di media sosial.
“Satu tahun Bla ga peluk papa satu tahun Bila ga cium papa. Kemarin pas Bila plg Bila peluk papa badan papa udh kaku pa.. tp badan papa bersih wajah papa bercahaya dan senyum. Bila pegang papa dr ujung kepala sampai ujung kaki papa krna bila kangen bgt. Bila peluk papa Bila cium papa. Sekangen itu Bila pa, bnrbnr kangen,” lanjut tulisnya.
Bila juga tak menyangka sang ayah bakal mengalami peristiwa tragis seperti itu. Padahal, papanya sudah berjanji akan membawa keluarga untuk lebaran ke Belitang, kampung halaman almarhum.
Tak hanya itu, AKP Anumerta Lusiyanto juga sempat berjanji kepada sang putri untuk menghadiri wisuda pada bulan Mei 2025 mendatang, serta membawa mereka sekeluarga jalan-jalan.
“Papa kerja siang malam, sampingan sambil jd supir travel demi biaya pendidikan Bila dan kehidupan Bila, karna papa gamau anak papa dikasih uang haram mknya papa selalu kerja siang malam tanpa kenal lelah,” tulisnya.
“Papa ga pernah dzolim sm org papa ga pernah mau dikasih ataupun di suap uang oleh siapapun. bahkan papa kl bantu org bnrbnr ikhlas krna papa tau yg papa bantu jg mereka susah,” tambah Bila.
Atas kejadian tersebut hingga banyaknya fitnah beredar menyangkut almarhum ayahnya, Bila hanya berharap kebenaran akan terungkap. Dia akan terus mencari keadilan untuk sang ayah tercinta.
Kapolsek Lusiyanto Anti Judi
Selain itu, melansir dari laman metrotvnews.com, istri AKP Anumerta Lusiyanto juga turut membantah atas fitnah menyebut suaminya menerima suap, maupun meminta setoran tambahan terkait judi sabung ayam.
Lebih lanjut sang istri membeberkan, bahwa mendiang suaminya cukup banyak tidak disukai pihak-pihak tertentu, lantaran kerap memberantas perjudian.
Menurut sang istri, ada oknum TNI yang diketahui bernama Peltu Lubis mencoba memberikan amplop berisi uang Rp 1 juta, agar sabung ayam bisa berjalan tanpa gangguan.
“Ada juga sih oknum yang nembak itu kan, itu maksudnya mau kasih duit ke bapak tuh. Saya sendiri dengan mata kepala sendiri liat amplopnya dikasih Rp 1 juta, dia enggak mau,” ujar istri AKP Anumerta Lusiyanto.
“Ini nyuruh orang dia, titip sama orang. Bapak nggak pernah mau,” sambungnya.
Guru Ngaji dan Supir Angkot
Selain diungkapkan anak dan istri, sosok AKP Anumerta Lusiyanto juga dibeberkan oleh tetangga dan rekan kerjanya.
“Seumur-umur pak Lusiyanto gak punya mobil, punya juga motor matic buruk. Abang itu, waktu di Tanggamus kalau habis pulang dinas dia narik mobil angkot, atau ngajar anak-anak mengaji. Baru-baru ini punya mobil Terios lama hasil jual tanah warisan bapaknya di kampung. Bapak itu orang baik, tega bener orang memfitnah dia kasihan keluarganya,” ujar Laudi, tetangganya, dikutip dari laman Poskota.co.
“Kasihan anak dan istrinya. Orang sudah kehilangan orang yang dicintai yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga, malah difitnah seperti itu. Coba ke sini biar semua orang lihat rumahnya saja sudah lama belum diplester dan pagar rumah juga masih bambu,” ujar Wira, salah seorang warga.
“Saya gak percaya kalau berawal masalah ini tawar menawar setoran judi sabung ayam. Almarhum itu orang taat sama agama, rajin salat di masjid dan suka beramal. Orangnya juga baik walau sudah perwira selalu baik sama siapapun. Rumahnya saja di gang hidup sederhana dengan motornya. Ah gak mungkin,” ujar Agung salah seorang polisi seleting almarhum.
“Saya 18 tahun dinas sepolres dengan almarhum, 5 tahun 1 polsek, selama dinas kadang beliau itu nyambi jadi supir travel bakau, kenapa? Karna memang sesederhana itu orangnya,” tulis akun @daroel27, salah satu anak buah AKP Anumerta Lusiyanto.(*)
Editor : Kar