MASUK Tahap Perencanaan DED, Begini Respons Pusat Tentang Jembatan Bengkalis-Pakning

Spek jembatan Batam-Bintan yang dibangun tahun 2024. F : IST
Spek jembatan Batam-Bintan yang dibangun tahun 2024. F : IST

PEKANBARU, detak24com – Rencana pembangunan jembatan Bengkalis-Pakning terus digesa. Hingga kini masuk dalam tahap perencanaan DED (Detail Engineering Design).

Gubernur Riau (Gubri), Edy Natar Nasution mengatakan, pembangunan jembatan Bengkalis-Pakning tersebut penting dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antarpulau di wilayah Riau.

ADVERTISEMENT

Sebab, menurut Gubri ada berbagai faktor penting seperti terkait historis, ekonomi, alasan strategis, kompromistis dan logis.

“Faktor jembatan Bengkalis-Pakning ini dibangun karena ada alasan historis, ekonomi, strategis, kompromistis, dan logis. Itu semua teragumentasikan sehingga sampailah pada satu kesimpulan bahwa jembatan itu sangat diperlukan,” kata Gubri.

Dia menyebut, pembangunan infrastruktur tersebut akan memberikan dampak positif dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi, memperluas akses transportasi. Selain itu, untuk memperkokoh integrasi antara pulau Bengkalis dengan Pulau Sumatera.

“Itulah kemarin saya ingin kenapa harus ada pembahasan lanjutan. Kita mencoba membangun kesepakatan, kemudian kita sendiri di sini sudah mencoba untuk membuat DED atau produk perencanaan. Kemudian, untuk di Kabupaten sendiri ya juga melakukan persiapannya. Ini harus terlihat progresnya sampai sejauh mana,” jelasnya.

Gubri menyatakan sangat perlu melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan dari pemerintah pusat, dinas terkait, dan ahli teknis. Menurutnya dengan bekerja sama bisa menjadikan strategi serta langkah-langkah konkret dalam mengatasi berbagai tantangan teknis dan administratif dalam pembangunan jembatan tersebut.

“Sebenarnya ini juga kalau kita argumentasikan dengan baik, kemudian kita komunikasikan dengan baik di pusat. Saya yakin ini akan bisa bahwa nanti ini akan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia,” ungkapnya.

“Kalau jembatan ini merupakan terpanjang se-Indonesia, itu sudah menjadi sebuah destinasi wisata tersendiri. Ketika orang datang ke jembatan itu, dia akan lihat itu di pulau depan itu ada apa. Barulah terlihat ada perkebunan durian terbesar, ada pusat penelitian durian terbesar, ada laboratorium durian terbesar, itulah yang membuat perekenomian akan berkembang,” tambahnya.

Gubri optimistis bahwa pembangunan jembatan penghubung pulau Bengkalis ini akan memberi manfaat yang besar bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Riau secara keseluruhan. Dengan demikian, penting dilakukan koordinasi berkelanjutan.

“Dengan begitu tentu harus ada diskusi-diskusi kelanjutan, supaya ke depan ini menjadi perhatian bersama. Sebab inikan sesuatu yang sudah sangat lama dinantikan oleh masyarakat,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Riau, Yohanis Tulak mengatakan, sebagai perwakilan dari Kementerian PUPR tentu saja pihaknya siap akan berkoordinasi terkait pembangunan jembatan. Ia menambahkan, segala perencanaan yang sudah dibahas tadi maka akan dilakukan komunikasi kepada pimpinan pusat.

“Kami sudah selesai rapat dengan Bapak Gubernur, sebagai unsur Kementrian PUPR di daerah akan menghadiri rapat tadi. Kita akan mengkoordinasikan rencana pembangunan jembatan dari Pemda kepada pimpinan di Kementerian,” katanya, Rabu (14/02/24).

“Saya rasa luar biasa ya tentang rencana dari Pemda, karena ini merupakan mega proyek akan membuat jembatan terpanjang. Jadi Kementerian PUPR selaku pembina teknis infrastruktur siap untuk melakukan koordinasi dan memberikan advis teknis terkait dengan desain,” imbuhnya dikutip detak24com dari CAKAPLAH. (*/Berita)

Editor : Kar

 

Terima kasih telah mengunjungi website kami. Ikuti kami terus di https://detak24.com

ADVERTISEMENT