PEKANBARU, detak24.com – Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar bertemu sekaligus menerima kunjungan investor dari Korea Selatan (Korsel). Tepatnya dari perusahaan LX Internasional. Kunjungan ini dalam rangka ingin membangun kerjasama berkaitan industri digital.
Adapun beberapa perwakilan dari perusahaan LX Internasional yang hadir dalam kegiatan tersebut, yaiti Awla Fajri Assalam sebagai Head of Program Online Education LX International Indonesia, Myeung Jae Shin selaku Head Strategy Online Education LX International Indonesia, dan Kevin Kim Director of Digital & Education LX International.
Gubri menerangkan, pihak LX Internasional ini juga ingin bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Riau. Termasuk dengan Politeknik Caltex Riau (PCR) dan pemerintah daerah.
“Hari ini tadi dia menyampaikan idenya untuk pembangunan Riau digital ini. Dengan harapan ini bukan hanya untuk Riau, tapi juga untuk tentunya beberapa daerah di Sumatera ini,” ucapnya saat diwawancarai usai pertemuan tersebut, di Gedung Daerah Balai Serindit, Jumat (1/3/22).
Syamsuar menyampaikan Provinsi Riau ini kedepannya adalah jantung Sumatera, dengan adanya rencana konektivitas jalan tol, termasuk juga konektivitas menuju Malaysia dan Thailand melalui Dumai.
“Mereka tertarik (untuk berinvestasi). Dia (investor Korea Selatan) juga ingin meninjau Dumai,” sebutnya.
Orang nomor satu di Riau ini menambahkan, pihaknya juga menawarkan beberapa lokasi rencana investasi tersebut kepada investor dari Korea Selatan. Satu diantaranya, Kawasan Industri Tenayan, dan Science Techno Park milik Pemda yang ada di Jalan Pasir Putih.
“Ini kita serahkan pada mereka, nanti bagaimana yang diinginkan mereka. Tapi, yang jelas kita memberikan peluang untuk investasi di Riau,” terangnya.
Syamsuar menerangkan, yang terpenting dari adanya rencana investasi di bidang digitalisasi ini adalah kesiapan SDM Riau dan yang dibutuhkan oleh perusahaan. “Mereka (investor) juga siap untuk membantu tentunya berkaitan dengan pendidikan digital ini,” sebutnya.
Ia menambahkan, saat ini ada lebih kurang 4.000 lulusan perguruan tinggi di Riau yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan industri digitalisasi ini. “Sekarang dia (investor) mempersiapkan bahan data yang diperlukan, sekaligus meninjau ke Dumai serta lokasi lainnya,” capnya.
Syamsuar berharap mudah-mudahan apa yang direncanakan ini bisa terwujud dengan dukungan semua pihak yang terkait di dalamnya. “Perusahaan LX itu sudah di Jakarta. Jakarta sudah ada konektivitasnya dengan yang lain. Di sini (Riau) kan beda, mereka menyesuaikan dengan di sini,” tutupnya.(riaulink)