JAKARTA, detak24com – Sedikitnya 22 orang tewas akibat banjir Sumbar dan longsor yang dipicu lahar Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumbar Sabtu (11/05/24) malam minggu.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, mengatakan, peristiwa banjir Sumbar dan galodo menerjang Kabupaten Agam pada Sabtu pukul 21.00 WIB. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, jumlah korban mencapai 15 orang.
”Dari total tersebut, 11 ditemukan di Kecamatan Canduang dan 4 di Kecamatan Sungai Pua. Petugas gabungan yang dikoordinasikan BPBD Kabupaten Agam masih melakukan upaya-upaya penanganan darurat bencana,” kata Muhari dalam siaran pers, Ahad (12/05/24).
Muhari melanjutkan, banjir Sumba terjadi setelah hujan deras melanda tiga kecamatan di Agam, yaitu Canduang, Sungai Pua, dan IV Koto. Di Canduang, selain 11 korban jiwa, tujuh warga luka-luka dan harus dirawat di rumah sakit terdekat.
Selain korban jiwa dan luka-luka, limpasan banjir bandang yang melanda Nagari Bukik Batabuah, Canduang, juga menyebabkan 90 bangunan terendam. Selain rumah warga, ada juga fasilitas umum dan tempat usaha.
Sementara itu, di Sungai Pua, selain empat meninggal, beberapa warga luka-luka dan dirawat di rumah sakit.
Adapun di IV Koto, banjir merendam Nagari Koto Tuo. Sebanyak 60 warga dievakuasi menuju SMPN 1 Koto Tuo. Sejumlah rumah, 20 tempat usaha, dan 1 sekolah juga tergenang banjir
Di Kabupaten Tanah Datar, kata Muhari, banjir menyebabkan tujuh orang meninggal pada Sabtu pukul 21.00 WIB. Ketujuh jenazah dalam proses identifikasi di rumah sakit setempat.
Muhari menjelaskan, banjir melanda lima kecamatan di Tanah Datar, yaitu X Koto, Batipuh, Pariangan, Lima Kaum, dan Sungai Tarab. Hasil kaji cepat sementara tercatat 25 keluarga, 24 rumah, dan 12 jembatan terdampak.
BPBD Tanah Datar bersama unsur terkait, kata Muhari, terus mengevakuasi warga. Hingga Minggu siang, fokus penanganan darurat adalah mencari dan menolong korban.
”Banjir sejak semalam ini juga meninggalkan endapan lumpur cukup tinggi,” ujar Muhari.
Selain upaya pencarian dan pertolongan, kata Muhari, tim gabungan juga membersihkan ruas jalan Batusangkar-Padang Panjang yang terdampak endapan lumpur. Alat berat ikut dikerahkan.
Banjir bandang di Simpang Manunggal, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Minggu (12/5/2024). Sungai ini berhulu di Gunung Marapi dengan nama Sungai Malana atau Lona.
Banjir Padangpanjang
Di Padang Panjang, kata Muhari, banjir pada Sabtu pukul 22.00 WIB mengakibatkan beberapa kelurahan terendam. Kelurahan itu antara lain Pasar Usang dan Silaing Bawah di Kecamatan Padang Panjang Barat. Selain itu, ada Sigando dan Ekor Lubuk di Kecamatan Padang Panjang Timur.
Sebanyak tiga orang hilang dalam banjir di Padang Panjang. ”Saat ini, tim gabungan sudah menemukan satu orang dalam kondisi selamat dan dua lainnya dalam pencarian,” kata Muhari.
Banjir di Pasar Usang yang dipicu meluapnya air Sungai Lubuk Mata Kucing mengakibatkan putusnya jalan. Jalan menghubungkan Simpang Lubuk Mata Kucing dengan Nagari Singgalang, Kecamatan X Koto, Tanah Datar.
”Akibat kejadian ini, tempat pemandian Lubuk Mata Kucing dan dua warung terbawa arus,” katanya.
Kemudian, di Silaing Bawah, luapan air Batang (Sungai) Sangkua mengakibatkan dua rumah di pinggiran sungai itu hanyut. ”Penanganan banjir BPBD Kota Padang Panjang bersama instansi terkait melakukan evakuasi warga terdampak banjir dan melakukan kaji cepat,” ujarnya.
Padang-Bukittinggi Putus
Banjir bandang pada Sabtu malam juga menyebabkan jalan di nasional di sekitar kawasan Air Terjun Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, terban dan terputus. Akses lalu lintas Jalur Padang-Bukittinggi pun putus total.
”Kami ingatkan warga (dari Padang) agar tidak perlu lagi melintasi Padang Pariaman menuju Bukittinggi karena dipastikan tidak bisa dilalui sebab aspal sudah tergerus oleh banjir tadi malam,” kata Kepala Polres Padang Pariaman Ajun Komisaris Besar Ahmad Faisol, Minggu.
Faisol pun menyarankan warga dari Padang yang hendak ke arah Bukittinggi menempuh jalur Malalak, jalur Sitinjau Lauik (via Danau Singkarak), dan jalur Kelok 44 (via Danau Maninjau), dikutip detak24com dari kompas.com. (*)
Editor : Kar
Terima kasih telah mengunjungi website kami. Ikuti kami terus di https://detak24.com