“Partai gelora sudah lebih dari setengah juta dan setiap hari bertambah sekitar 2 ribu sampai 3 ribu kader baru. Sekarang, kita sudah ada 34 provinsi, 514 kabupaten dan kota dan hampir 90 persen dari 7.235 kecamatan di seluruh Indonesia serta 13 ribu atau 13 persen dari sekitar 83 ribu desa dan kelurahan,” kata Anis dalam acara safari politik dan HUT kedua Partai Gelora di Kampoeng Seafood, Pantai Kedonganan, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (26/11).
Di Bali, Anis menyebut struktural DPD sudah 100 persen. Sedangkan di tingkat kecamatan sudah 57 persen. Sedangkan tingkat desa dan kelurahan 10 persen. Menurutnya, bertambahnya jumlah anggota lantaran dihapusnya sekat perbedaan.
“Jadi, alhamdulillah kita meruntuhkan tembok. Maksudnya, kita menghapus sekat-sekat yang selama ini menghalangi kita untuk berkomunikasi dengan orang, karena faktor idelogi, karena faktor agama, faktor warisan masa lalu atau etnis dan seterusnya,” lanjutnya.
Partai Gelora akan akan fokus pada Pemilu Legislatif (Pileg), dan belum memikirkan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2024. Anis berharap waktu pelaksanaan Pilres dan Pileg 2024 bisa dipisah.
“Tidak seperti pemilu 2019 yang lalu, yang terlalu padat. Korban meninggalnya terlalu banyak karena kelelahan. Memang, kami mengusulkan supaya tiga pemilu ini dipisah, satu pemilihan legislatif, yang kedua pemilihan presiden yang ketiga baru Pilkada,” jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah. Menurutnya, hal rasional yang bisa dilakukan partai adalah fokus pada Pileg.
“Pilpres ini belum ada polanya, jadi lebih baik kita fokus kepada Pileg dulu yang lebih jelas. Kalau Pileg kita tumbuh terus. Sekarang juga caleg-caleg mulai direkrut untuk dipersiapkan, bagaimana cara memenangkan Pemilu di dapil-nya masing-masing. (Untuk target) partai ini, partai nasional, kita berpikir seluruh wilayah akan menerima kita, buktinya di Bali, di Papua, kita cukup kuat,” ujar Fahri. [cob]
Sumber: Merdeka