DISELA aksi unjukrasa mahasiswa menolak wacara ‘Jokowi 3 Peiode’, muncul narasi Good Bye Jokowi tatkala mahasiswa sudah turun berunjukrasa.
Sejumlah netizen membuat narasi kondisi negeri ini di bahwa pemerintahan Jokowi sudah tak bisa dilanjutkan. Mereka menganggap kondisinya seperti tahun 1997-1998 yang diikuti oleh jatuhnya Orde Baru dan munculnya Orde Reformasi.
Dengan demikian, saat ini harus ada reformasi jilid II dan mahasiswa sudah bergerak melakukan unjukrasa.
Namun narasi itu bertolak belakang dengan fakta sore hari ini. Yakni fakta bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menguat didukung optimisme pelaku pasar terhadap perekonomian Indonesia.
Sementara itu, aksi mahasiswa turun ke jalan hari ini temanya adalah tolak wacana Jokowi menjabat 3 periode.
Aliansi Mahasiswa Indonesia atau AMI, misalnya, mendesak kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi, untuk segera membuat pernyataan resmi menolak 3 periode.
Dalam pernyataan lisan Jokowi sudah bolak balik menyatakan taat pada konstitusi.
Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini bahkan mempersilakan Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) menggelar aksi unjukrasa besar-besaran menolak wacana jabatan presiden Joko Widodo tiga periode. Faldo berharap aksi unjuk rasa dilakukan secara tertib.
Dia juga mengingatkan penerapan protokol kesehatan selama demonstrasi berlangsung. Dan narasi #GoodByeJokowi tampaknya narasi sarat nuansa politik.
Narasi yang tak sabar dengan pemerintahan Jokowi-Maruf yang masih dua tahun berkuasa.
Berikut cuitan sejumlah netizen tentang #GoodByeJokowi
@Baby_kyu88: Akhirnya mahasiswa mulai gerak, harus ini reformasi jilid II #GoodByeJokowi
@RizkiAsihan: Naiknya bbm,efeknya berantai. Harga kebutuhan pokok semua melejit, Duit seperti ga berharga. Nol bertumpuk ga da arti. Asli ni mirip 98 !
@MariaAlcaff: Akhirnya, mahasiswa masuk juga ke dalam! Terus bergerak sampe kelar! #GoodByeJokowi: Yang Ga Rindu Berarti Dia Hantu #GoodByeJokowi
@AzzahraBan: #GoodByeJokowi until 2024
@A1ki4_ku5: Tinggal Nunggu Waktu,..Tak ada Kekuasaan yg Abadi di Dunia ini, semua akan Hancur pd akhirnya,..dan Sejarah yg akan menCatatnya…
@rajatikam_: Komedian Tagar #GoodbyeJokowi kalo dibalas gini, pasti mencak2. Sehat selalu bapak @jokowi
Sore hari ini nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menguat didukung optimisme pelaku pasar terhadap perekonomian Indonesia.
Rupiah ditutup menguat 7 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.348 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.355 per dolar AS.
“Kelihatannya penguatan rupiah ini seiring dengan penguatan IHSG. Pelaku pasar kelihatannya cukup optimis dengan perekonomian Indonesia. Apalagi, dengan pelonggaran aktivitas ekonomi yang sekarang diberlakukan,” kata pengamat pasar uang, Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Selasa (05/03/22).
Di sisi lain, lanjut Ariston, masih ada sentimen yang menekan rupiah, seperti perang Rusia-Ukraina yang memicu inflasi dan ekspektasi kebijakan pengetatan moneter AS yang agresif.
Pelaku pasar berekspektasi The Fed akan menaikkan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan bank sentral Mei mendatang.
Apalagi, laporan ketenagakerjaan bulanan AS menunjukkan pasar tenaga kerja yang masih kuat. Kementerian Ketenagakerjaan AS melaporkan laju perekrutan dengan non-farm payroll mencapai 431.000 pekerjaan sepanjang Maret 2022.
“Hal itu membuat rupiah bergerak dalam kisaran konsolidasi beberapa hari terakhir ini,” ujar Ariston seperti dikutip Antara.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.339 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.337 per dolar AS hingga Rp14.352 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin menguat ke posisi Rp14.348 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.362 per dolar AS.(red)
sumber : pejabatpublik.com