Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Tegal Kota, AKBP Rahmat Hidayat. “Update terbaru dari keterangan para pemiliki kapal, sudah ada 17 kapal yang dilaporkan terbakar,” ungkap Rahmad.
Rahmad juga menginformasikan proses pemadaman masih terus dilakukan hingga 12 jam setelah kejadian. Kemudian untuk penyebab kebakaran diduga berasal dari satu kapal cumi yang bersandar dan mengalami korsleting listrik sehingga menimbulkan percikan api.
“Informasi dari saksi, percikan api bermula dari korsleting satu kapal cumi yang tengah sandar namun nanti akan kami lakukan upaya penyelidikan,” jelas Rahmad.
Rugi Miliaran Rupiah.
Akibat dari kebakaran kapal ini, kerugian yang ditimbulkan ditaksir hingga miliaran rupiah. Diketahui tiap kapal memiliki harga berkisar Rp5 miliar-Rp7 miliar. Apabila ditotal, maka diperkirakan mencapai Rp 105 miliar-Rp 200 milar.
Sementara pengakuan dari salah satu pemilik kapal, Tambari Gustam mengatakan, dua kapal ikannya ikut hangus dalam kejadian. Ia juga mengungkapkan ukuran kedua kapalnya itu di atas 30 gross tonnage (GT). Tambari menaksir kerugian yang dideritanya sekira Rp14 miliar.
Ditambah lagi, kapal-kapalnya masih dalam proses angsuran bank. Ia masih harus membayar hutang ke bank yang saat itu digunakan untuk membuat kapal. “Kami kan dipinjami dari bank untuk modal kapal lalu ini masih proses pengangsuran malah kena musibah. Total angsuran sampai Rp14 milar,” katanya.
Selain itu, menurutnya kerugian juga dialami oleh para awak kapal atau anak buah kapal (ABK). Mereka harus kehilangan pekerjaan karena kapalnya hangus terbakar. Untuk tiap kapal, Tambari mengatakan terdapat sebanyak 20 sampai 25 ABK sehingga yang terdampak mencapai 300 orang.
Namun Tambari juga bersyukur terdapat kapal lain yang masih selamat dari kebakaran ini. “Tapi alhamdulilah, ada dua kapal saya yang selamat dari kejadian ini, Hanya hangus terbakar sedikit,” imbuhnya.
Akibat peristiwa kebakaran yang terjadi, Pemerintah Kota Tegal akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Koordinasi ini dilakukan untuk merevitalisasi pelabuhan.
Rencana ini dikemukakan oleh Wakil Walikota Tegal, Muhammad Jumadi. “Karena kapal yang jumlahnya ribuan ini, apalagi kita sedang perbaikan dan segala macam, itu yang membuat mereka menumpuk,” katanya.
Selain itu, Jumadi juga mengingatkan kepada nelayan agar menyiapkan alat pemadam kebakaran di atas kapal. “Kalau lagi ada kejadian seperti ini, kapal jangan ditinggalkan, harus ada ABK minimal satu atau dua mengawal kapal mereka,” imbau Jumadi.(red)