Herianto yang diketahui hidup sendiri setelah ditinggal wafat istrinya, ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa. Tubuhnya yang membiru tergeletak di dalam rumah. Penemuan tersebut sontak membuat geger warga setempat.

“Saya mencium bau busuk sejak pagi, semakin menyengat tertiup angin. Setelah dicari, ternyata dari rumah Pak Herianto,” ujar seorang warga yang turut membantu proses evakuasi.

Warga segera melaporkan penemuan itu kepada Ketua RT dan selanjutnya ke Polsek Bangko. Tak lama berselang, Bhabinkamtibmas bersama personel Polsek Bangko tiba di lokasi dan langsung berkoordinasi untuk evakuasi.

Jenazah Herianto dibawa ke RSUD Protomo Bagansiapiapi dan langsung diarahkan ke kamar jenazah untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hasil awal menunjukkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Diduga, Herianto sudah meninggal dua hari sebelumnya akibat penyakit yang ia derita

“Semasa hidup dia tinggal sendiri, katanya perantau dari Jawa. Tidak diketahui apakah ada keluarganya di sini,” ungkap seorang warga saat ditemui di RSUD Pratomo.

Dalam rumah kontrakan korban, warga menemukan selembar KTP dan fotokopi KK atas nama Herianto. Karena tidak memiliki keluarga, penyelenggaraan fardu kifayah dibantu oleh Baznas Rokan Hilir.

“Pemakamannya kita bantu sepenuhnya, mulai dari pengurusan jenazah sampai pemakaman,” jelas perwakilan Baznas Rohil.

Jenazah Herianto dimakamkan di Pemakaman Islam Bagan Jawa. Proses pemakaman dihadiri tetangga, tokoh masyarakat, Lurah, dan Camat setempat. Tokoh masyarakat Bagan Barat, Bela Lubis turut hadir mengantar almarhum ke peristirahatan terakhir.

“Identitasnya diketahui dari KTP dan KK. Berdasarkan kondisi tubuh saat ditemukan, diperkirakan dia sudah meninggal dua hari sebelumnya,” imbuh Ketua RT setempat, dikutip detak24com dari GoRiau. (*)

Editor : Kar