UKRAINA – Rusia memborbadir Kyiv, dengan beberapa ledakan terdengar di pusat ibukota Ukraina itu pada Selasa (15/03/22). Media lokal dan wartawan yang bertugas di Kyiv, memastikan, ledakan ini terjadi dengan skala besar dan tidak hanya sekali.
Bombardir tersebut menghantam sebuah blok perumahan yang terletak di distrik Sviatoshynsky, Kyiv wilayah barat. Layanan Darurat setempat menyebutkan, serangan itu telah menewaskan sedikitnya dua orang.
“Mayat dua orang ditemukan, 27 orang diselamatkan,” kata Layanan Darurat Ukraina dilansir Aljazeera dari Facebook.
Layanan Darurat Ukraina menyampaikan, beberapa daerah ibukota diserang. Salah satu di antaranya, bangunan perumahan lain di daerah Podilsk.
Sebuah artileri juga menghantam gedung tempat tinggal di Kyiv pada Senin pagi. Bangunan tersebut berlokasi di sebuah blok perumahan, di barat laut ibu kota Ukraina.
Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko, mengatakan ada dua orang tewas dan tiga dirawat di rumah sakit akibat serangan itu.
Sebelumnya, pejabat senior Kementerian Pertahanan Amerika Serikat melaporkan bahwa pasukan Rusia berada 16 kilometer dari pusat ibu kota Ukraina, Kyiv, dan siap merebut kota tersebut.
Kyiv telah terhindar dari pertempuran terburuk sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, tetapi militer Rusia perlahan-lahan mendekati kota itu dan penembakan semakin intensif.
“Apa yang terjadi sekarang di Kharkiv, di Mariupol dan kota-kota lain – dapat dimengerti bahwa cepat atau lambat itu akan terjadi di Kyiv,” kata penduduk setempat Igor Krupa.
Duduk di tanah di luar gedung yang rusak parah, dia menggambarkan bagaimana dia melindungi dirinya dengan furnitur dan logam sebelum tidur agar selamat dari tembakan roket Rusia.
“Ini benar-benar menyelamatkan saya karena semua jendela rusak dan semua puing-puing masuk ke apartemen, dan saya tetap tidak terluka. Hanya beberapa goresan.”
Di bagian lain kota, penduduk membersihkan puing-puing dari rumah mereka setelah penembakan menghancurkan jendela, merusak balkon dan meninggalkan puing-puing berserakan di tanah.
Ribuan orang tewas dalam konflik tersebut dan jutaan lainnya mengungsi.
Rusia, yang menyangkal menargetkan warga sipil, menyebut tindakannya sebagai “operasi militer khusus” untuk “mendenazifikasi” negara itu, klaim yang ditolak Ukraina dan sekutunya sebagai dalih untuk serangan yang tidak dapat dibenarkan dan ilegal.(tp)
Editor : kar
Terimakasih telah mengunjungi website kami. Ikuti kami terus di https://detak24.com