Gunung Anak Krakatau Meletus, Ketinggian Abu 1.500 Meter

Gunung Anak Krakatau meletus

JAKARTA, detak24.com – Gunung Anak Krakatau (GAK) kembali erupsi. Ketinggian kolom abu mencapai 1.500 meter dari puncak. Erupsi terjadi pada Jumat (22/4), sekitar pukul 02.37 WIB.

Mengutip Magma Indonesia, aplikasi resmi milik Kementerian ESDM, kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah Barat Daya. Dalam letusan tersebut tidak terdengar suara dentuman. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 45 detik.

ADVERTISEMENT

“Saat ini, status Gunung Anak Krakatau berada di Level II atau waspada,” ujar sumber Kementerian ESDM.

Aktivitas Gunung Anak Krakatau meningkat sejak awal April 2022. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat Gunung Anak Krakatau (GAK) mengalami erupsi tujuh kali sepanjang April 2022. Letusan terendah yaitu 700 meter dari atas puncak.

Letusan pertama terjadi pada 15 April 2022, sekitar pukul 03.27 WIB. Ketinggian abu saat itu mencapai 1.000 meter dari puncak, kolom abu berwarna putih hingga hitam ke arah barat daya, dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi 5 menit.

Masih di tanggal yang sama, erupsi kembali terjadi dengan ketinggian 700 meter dari atas puncak. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu mengarah ke barat daya, dengan amplitudo maksimum 400 mm dan berdurasi 2 menit 33 detik.

Letusan ketiga pada tanggal yang sama terjadi pukul 18.37 WIB dengan ketinggian abu 800 meter dari puncak. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu ke arah barat daya dengan amplitudo maksimum 55 mm dan berdurasi 1 menit 10 detik.

Letusan lainnya terjadi pada 17 April 2022, pukul 21.15 WIB dengan ketinggian kolom abu mencapai 800 meter dari atas puncak kawah. Abu letusan berwarna kelabu hingga hitam yang mengarah ke barat daya.

Selanjutnya dalam laporan pada 18 April 2022, pukul 07.14 WIB, Gunung Anak Krakatau kembali meletus dengan ketinggian abu mencapai 700 meter dari atas puncak, dengan abu berwarna hitam. Amplitudo maksimum yaitu 60 mm dengan durasi 1 menit 37 detik.

Erupsi selanjutnya, masih pada tanggal yang sama, terjadi pukul 11.04 WIB dengan ketinggian abu mencapai 700 meter dari puncak. Abu berwarna kelabu itu mengarah ke barat daya, dengan amplitudo maksimum 45 mm dan berdurasi 1 menit 45 detik.

Erupsi kembali terjadi 18 April pukul 12.46 WIB dengan ketinggian kolom abu mencapai 700 meter dari puncak. Amplitudo maksimum 47 mm dan berdurasi 53 detik itu mengeluarkan abu berwarna kelabu mengarah ke barat daya.

BMKG merekomendasikan agar masyarakat, wisatawan maupun nelayan dilarang mendekat dalam radius 2 kilometer.(riaulink)

Editor : Kar

ADVERTISEMENT