DETAK24COM

Cepat Lugas dan Akurat

Durjana! Ibu Tega Jual Anak Gadis 11 Tahun Layani Pria Hidung Belang 

Tersangka ibu jual anak gadis 11 tahun untuk pria hidung belang. f : ist

PALU, detak24com – Seorang ibu tega menjual anak gadisnya yang masih berusia 11 tahun untuk memuaskan hasrat pria hidung belang.

Kasus seorang gadis berusia 11 tahun yang menjadi korban eksploitasi seksual oleh ayah dan kakak kandungnya di Banggai, Sulawesi Tengah masih berjalan. Naasnya, kini terungkap fakta lain lebih memilukan.

Ternyata, ibu kandung korban, AT turut terlibat pada eksploitasi seksual ini. Ia diduga kuat melakukan perdagangan anak dengan cara menjajakan layanan seksual anaknya kepada pria dewasa. Khususnya para buruh angkut barang di Pelabuhan Sambulangan.

Bahkan, ibu korban pun menawarkan jasa layanan seksual dengan tarif yang sangat rendah, yakni antara Rp 20.000 hingga Rp 50.000 untuk sekali kencan.

Kasat Reskrim Polres Bangkep, AKP Anton S Mowala menjelaskan, aksi bejat ini baru terbongkar lantaran korban akhirnya berani buka suara dengan mengadukan kondisinya kepada guru wali kelas. Awalnya, sang korban mengeluh tak mengalami menstruasi selama dua bulan yang akhirnya membuat wali kelas hendak mencari bantuan.

“Korban takut memberi keterangan karena ancaman dari ayahnya yang disebut akan membunuh jika kasus ini terkuak,” ujar Kasat seperti dikutip dari Kaltim Post (Jawa Pos Group).

Hingga kini, Polres Bangkep telah menetapkan delapan tersangka, meliputi anggota keluarga korban dan pihak luar seperti ayah korban (SY), kakak korban (IY), ibu korban (AT), pacar korban (DT), serta empat pria pelanggan yang menggunakan jasa korban yakni YS, EK, A, dan NS. Meski begitu, dua diantaranya tak ditahan lantaran masih di bawah umur.

Saat ini, korban berada di bawah pengawasan dan perlindungan DP3A Bangkep. Penyuluh Sosial Ahli Muda DP3A Bangkep, Lubna Muhammad, menjelaskan bahwa korban dalam kondisi fisik yang baik. Namun, secara psikologis mengalami trauma mendalam lantaran aksi bejat yang dilakukan keluarganya sendiri.

Kini, korban telah ditempatkan di rumah aman milik DP3A sembari menunggu proses pemeriksaan oleh pihak kepolisian. Fokus pendampingan saat ini yakni pemulihan tekanan psikologis dan trauma. Di samping itu, DP3A juga masih menunggu hasil pemeriksaan medis yang lebih akurat terkait adanya potensi kehamilan pada korban. (Red)

Editor : kar