DETAK24COM

Cepat Lugas dan Akurat

DUA Desa Kampar Ini Sering Harumkan Riau di Nasional, Tapi Jalannya Hancur Tak Digubris

KAMPAR, detak24com – Kekesalan masyarakat terhadap rusaknya sejumlah ruas jalan provinsi seakan tak pernah habis. Kali ini keluhan muncul dari warga Desa Koto Mesjid dan Desa Pulau Gadang. Padahal, kedua desa tersebut acap mengharumkan nama Riau di kancah nasional. 

Kedua desa tersebut berada di lintasan jalan penghubung Desa Silam Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar dengan Desa Koto Mesjid, Kecamatan XIII Koto Kampar. Anehnya lagi, Pemerintah Provinsi Riau seakan tidak peka terhadap beberapa titik kerusakan dan daerah rawan kecelakaan. 

Perihal prestasi kedua desa tersebut, baru-baru ini Kepala Desa Koto Mesjid Arjunalis diundang ke Istana Merdeka oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, sempena HUT RI pada 17 Agustus lalu. Desa Koto Mesjid meraih gelar juara Desa Terbaik Nasional Regional I Tahun 2023. Sebelumnya ahun 2021 lalu desa berjuluk “Kampung Patin” ini dinobatkan sebagai juara kedua Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Kategori Souvenir. 

Uneg-uneg masyarakat di daerah ini disampaikan oleh Kepala Desa Pulau Gadang Syofian dan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Pulau Gadang, A Yani pada saat kegiatan kunjungan kerja dan sosialisasi Ranperda oleh Ketua DPRD Provinsi Riau Yulisman, di Taman Edukasi Desa Pulau Gadang, Selasa (12/09/23) petang. 

Di hadapan Ketua DPRD Provinsi Riau, Syofian menyampaikan bahwa ruas jalan Desa Silam-Desa Tanjung Alai berstatus jalan provinsi dan ramai dilewati kendaraan. Ruas jalan ini dalam kondisi banyak terdapat kerusakan, yang mengakibatkan rawan kecelakaan dan tindakan kriminal. Sehingga sudah selayaknya dilakukan perbaikan maupun pelebaran jalan. 

Ruas jalan ini sekarang tidak hanya digunakan oleh masyarakat antar desa setempat, namun sudah menjadi perlintasan nasional dimana kendaraan yang datang dari Provinsi Sumatera Barat menuju Kabupaten Rokan Hulu atau sebaliknya memilih jalur ini karena lebih pendek bila dibandingkan melewati daerah Rantau Berangin, Desa Merangin, Kecamatan Kuok. 

Syofian juga meminta Pemprov Riau melakukan pemotongan ketinggian Bukit Keramat di Desa Silam. Karena tanjakannya cukup curam dan sering mengakibatkan kendaraan, terutama jenis  mobil truk dan L 300 terguling ke dalam jurang. Ditambah lagi bagian sisi jurang di pendakian ini tak seluruhnya dibatasi pagar. 

Ia menyampaikan, Pulau Gadang dan beberapa desa di wilayah ini merupakan desa yang rela pemukimannya dipindahkan demi mendukung proyek Pembangunan PLTA Koto Panjang 30 tahun yang lalu. Beberapa desa di sini telah mencatatkan prestasi di tingkat kabupaten, provinsi, namun nasional.

Seperti saat ini, Desa Pulau Gadang sedang menjalani proses penilaian oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI dalam ajang lomba Desa Anti Korupsi. Tahun 2021 lalu Desa Pulau Gadang juga terpilih sebagai juara pertama di tingkat provinsi dalam ajang Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM). Untuk itu, ia minta perhatian pemerintah daerah agar memperbaiki infrastruktur di daerah ini.

Salah seorang tokoh masyarakat Riau asal Kabupaten Kampar H Masnur yang ikut dalam acara ini juga angkat bicara. Dia menceritakan, saat dia menjadi anggota DPRD Riau periode 2014-2019 lalu, Pemprov Riau telah berencana akan memperlebar ruas jalan provinsi ini. Baik dari Desa Silam ke Desa Ranah Sungkai, maupun dari Desa Lubuk Agung ke Desa Tanjung Alai yang tembus ke jalan nasional Riau-Sumbar.

Hal itu telah dibuktikan dengan pelebaran jalan sepanjang 2 kilometer dari simpang Desa Silam menuju Desa Koto Mesjid. Namun rencana itu tak dilanjutkan Pemprov Riau pada masa kepemimpinan Syamsuar. 

Menanggapi aspirasi masyarakat, Ketua DPRD Provinsi Riau Yulisman mengatakan, beberapa titik kerusakan jalan provinsi di daerah ini terjadi karena tidak ada lagi putera daerah di sini, terutama putra XIII Koto Kampar yang duduk di DPRD Riau.

Di hadapan Pemerintahan Desa, tokoh masyarakat dan ratusan masyarakat Desa Pulau Gadang, dalam pertemuan ini, Yulisman berjanji akan meluangkan waktu bertemu dengan seluruh kepala desa yang melewati ruas jalan ini.

“Pak Kades, tolong nanti kumpulkan para kepala desa di daerah ini, yang melewati jalan ini untuk pertemuan dengan saya,” pinta Yulisman. (CAKAPLAH)

Editor : Kar

 

Terimakasih telah mengunjungi website kami. Ikuti kami terus di https://detak24.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *