Aksi Demo Ricuh, 725 Anggota Ormas Ditangkap

Ratusan pendemo yang diamankan di Mapolda Jabar

Jakarta (detak24.com) — Sebanyak 725 anggota organisasi masyarakat (ormas) yang menggelar aksi di depan Polda Jawa Barat hingga menyebabkan kemacetan di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, ditangkap oleh kepolisian.

Sebelumnya, mereka yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) memadati jalan depan Polda Jawa Barat sejak pagi tadi. Unjuk rasa ini diwarnai aksi bakar-bakaran dan perusakan sejumlah fasilitas.

ADVERTISEMENT

“Tindakan yang dilakukan Polri ini untuk menjaga kewibawaan kepolisian sebagai institusi negara,” kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo, Kamis (27/1).

Aksi yang dilakukan ratusan anggota ormas itu pun sempat mengalami kericuhan sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka melakukan pelemparan batu hingga mencoba merangsek masuk ke kompleks Polda Jawa Barat.

Dari informasi yang diterima disebutkan bahwa aksi tersebut berkaitan dengan adanya bentrokan di Karawang beberapa waktu lalu.

Adapun ratusan orang itu digiring masuk ke lapangan halaman Polda Jawa Barat. Mereka diminta duduk ketika polisi lakukan pendataan.

Selain mendata, polisi juga melakukan tes urine terhadap seluruh anggota GMBI tersebut. Dari tes sementara, Ibrahim mengatakan beberapa anggota ormas tersebut positif narkoba.

Menurutnya, saat kejadian, ratusan anggota ormas itu berupaya masuk ke kompleks Polda Jawa Barat. Namun aparat dikerahkan untuk mengamankan aksi tersebut sehingga terjadi sejumlah pelemparan batu kepada petugas. Ibrahim memastikan tidak ada korban akibat insiden tersebut.

Ibrahim menyatakan pihaknya mengamankan sejumlah senjata tajam yang diduga milik para anggota ormas tersebut.

“Setelah dilakukan penggeledahan, ditemukan enam senjata tajam, namun kendaraan yang diamankan milik para anggota tersebut belum digeledah,” katanya.

Selain itu, kata Ibrahim, pihaknya turut mengamankan 278 kendaraan milik para anggota ormas. Sebanyak 193 di antaranya merupakan kendaraan roda dua dan 85 kendaraan roda empat.

“Sebagian di antaranya telah dicek, ditemukan 76 kendaraan yang memiliki data yang tidak sesuai,” katanya.

Sebelumnya, polisi menangkap tujuh orang yang diduga terlibat dalam kericuhan dan bentrok antara ormas GMBI dan LSM NKRI di Jalan Interchange, Karawang Barat pada akhir November tahun 2021.

Bentrok dua kelompok Ormas itu menyebabkan satu orang meninggal dunia. Korban meninggal saat mendapat perawatan di Mandaya Hospital, Rabu (24/11) malam. Korban meninggal dunia itu bernama Achmad Sudir yang berasal dari Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Richie menyebutkan, bentrok itu bermula saat ada unjuk rasa penyampaian aspirasi ke PT Ichi Karawang yang dilakukan oleh GMBI. Semula, demonstrasi tersebut dapat diamankan oleh polisi, tapi kericuhan tak terbendung beberapa waktu kemudian.

Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Karawang menduga bahwa peristiwa itu dipicu oleh perebutan limbah perusahaan. Namun, belum diketahui secara resmi hasil penyelidikan kepolisian terkait peristiwa yang sempat mengakibatkan kerusuhan di sekitar tempat kejadian perkara itu.(red)

ADVERTISEMENT