DUMAI (DETAK24.COM) – Luas lahan terbakar di Kota Dumai dilaporkan meningkat. Sepajang 2021 menembus angka 174,24 hektar melebihi tahun sebelumnya yakni seluas 138,95 hektar. Kondisi ini tentu harus diwaspadai agar karhutla bisa ditekan serta meminimilisir dampak negatif lainnya dari kasus tersebut.
Informasi disampaikan Kepala pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Dumai, Adyan Bangga Pranata Harahap menjelaskan, luas lahan yang terbakar selama 2021 ini mengalami peningkatan jika dibandingkan 2020 yang hanya 138,95 hektar.
“Iya, di tahun 2020 lahan terbakar seluas 138,95 hektar. Sedangkan di 2021 luas lahan terbakar sekitar 174,24 hektar. Namun perlu disyukuri bahwa selama 2021 tidak ada bencana kabut asap,” katanya dikutip dari Halloriau.com, Senin (10/01/2022).
Meningkatnya luas lahan terbakar diakibatkan cuaca ekstrem di 2021 serta lahan Dumai yang mayoritas adalah gambut dan mudah sekali terbakar.
Dia menjelaskan, lahan paling luas terbakar berada di Kecamatan Sungai Sembilan dengan luas 133,74 hektar, selanjutnya Kecamatan Medang Kampai dengan luas lahan 12,51 hektar, Dumai Barat 6 hektare, Dumai Timur 8,5 hektare, Dumai Selatan 1 hektare, dan Bukit Kapur 12,5 hektare.
“Untuk mencegah kebakaran lahan di 2022 kami akan intensif melakukan patroli ke lokasi rawan karhutla. Kami akan fokus pada pencegahan agar karhutla tak terjadi di 2022,” katanya.
Tambah Adyan, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat Kota Dumai agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Ia mengatakan, lahan terbakar memang semua lahan gambut, lahan gambut ini akan cepat terbakar jika beberapa hari saja panas, ini harus di jaga. Dikatakanya, hingga saat ini tim karlahut tetap berusaha semaksimal mungkin agar tidak ada lagi titik karhutla di Kota Dumai.
“Membangun kesadaran masyarakat itu yang paling penting, kami juga meminta masyarakat agar segera melapor jika melihat ada lahan yang terbakar,” demikian Adyan.(halloriau/kar)