Harimau Mengganas di Dayun Siak, Terkam Sapi Milik Warga
Ternak warga mati diduga diterkam harimau di Dayun, Siak. f : ist
SIAK, detak24com – Harimau sumatera kembali mengganas. Seekor sapi milik warga Dusun Batang Sepetai, Desa Dayun, Siak ditemukan mati dengan luka bagian belakang dan paha atas, diduga diserang mahluk tersebut.
Informasi dirangkum, kejadian itu terjadi pada Rabu (10/12/25) sekitar pukul 09.00 WIB. Pemilik sapi bernama Selamat pertama kali menemukan ternaknya dalam kondisi mati di kebun sawit milik warga bernama Purba. Ia menduga, ternaknya diserang harimau sumatera.
Menindaklanjuti kejadian itu, tim gabungan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, TNI, Polri, pemerintah setempat, dan masyarakat turun ke lokasi.
Hasil pengamatan menunjukkan adanya jejak kaki satwa berukuran sekitar 15 cm di sekitar bangkai sapi. Temuan ini memperkuat dugaan serangan Harimau Sumatera.
Kejadian ini terjadi di kawasan Areal Penggunaan Lain (APL), yang merupakan kebun sawit milik masyarakat.
Kepala BBKSDA Riau, Supartono menjelaskan bahwa pihaknya telah memasang dua unit kamera trap (jebak) untuk memantau individu, perilaku, dan pola pergerakan harimau di wilayah tersebut.
“Langkah ini penting agar mitigasi konflik manusia dan satwa liar dapat dilakukan secara tepat dan aman, baik bagi masyarakat maupun satwa,” ujar Supartono, Jumat (12/12/25).
Ia menjelaskan, kejadian ini menjadi pengingat bahwa wilayah yang berdekatan dengan habitat Harimau Sumatera memiliki potensi interaksi dengan satwa liar.
“Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada,” pesan Supartono.
Ia menegaskan, BBKSDA Riau menangani kasus ini secara profesional, mengutamakan keselamatan masyarakat tanpa mengabaikan perlindungan Harimau Sumatera sebagai satwa dilindungi.
BBKSDA Riau juga akan terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta aparat terkait untuk memastikan situasi tetap terkendali.
“Kerja sama dan informasi dari masyarakat sangat penting dalam mitigasi konflik ini,” imbuhnya dikutip dari cakaplah. (Red)
Editor : Kar
