Ia menambahkan, empat jasad yang dimakamkan dalam satu liang lahat adalah Titis Hermi, Soni Suprayitno, Stevani Gracia, dan Steven Arthura.
“Keempatnya di makamkan dalam satu liang lahat. Anaknya satu, Stella, masih dirawat,” ucap Didik.
Didik mengatakan, rencananya 13 warganya yang menjadi korban kecelakaan maut itu akan dimakamkan hari ini juga di pemakaman setempat. Sedangkan satu korban lain dimakamkan di Gresik, Jawa Timur.
“Semua dimakamkan sesegera mungkin. 13 orang di sini. Sementara yang sudah dimakamkan ada enam. Ada satu di Gresik,” ujarnya.
Kecelakaan maut bus berisi 25 penumpang terjadi di Tol KM 712+400 jalur A Tol Surabaya – Mojokerto, Senin pagi.
Kejadian itu bermula saat Bus PO Ardiansyah dengan nopol S 7322 UW membawa 25 penumpang asal Benowo, Surabaya, dari arah Jogja menuju Surabaya.
Diduga sopir bus bernama Ade Firmansyah melaju dengan kecepatan sekitar 100 kilometer per jam di lajur lambat. Namun saat bus tiba di km 712.200 /A, kendaraan oleng ke kiri dan menabrak tiang VMS (Variable Message Sign) di pinggir bahu jalan tol. Bus terpental hingga terguling.
Akibat kejadian itu, 13 penumpang tewas ditempat, dan kemudian satu penumpang lainnya meninggal di rumah sakit. Sementara belasan lain mengalami luka berat.
Korban luka berat itu dilarikan ke RS Petrokimia Gresik, RS Citra Medika, kemudian RS EMMA Kota Mojokerto. Sementara yang meninggal dunia dievakuasi ke RS Wahidin Soediro Husodo Mojokerto dan RSI Sakinah Mojokerto.(cnn)