Ukraina, detak24.com – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa negaranya selalu netral terhadap blok dan aliansi luar. Ia pun siap mempertimbangkan permintaan Rusia agar tidak bergabung dengan aliansi NATO.
Seperti diberitakan, alasan invansi Rusia ke Ukraina karena menolak keras negara itu untuk bergabung dengan NATO. Sehingga berdampak terhadap ribuan korban jiwa serta kerusakan infrastruktur yang parah.
“Kami siap mempertimbangkan tawaran Rusia agar batal bergabung dengan NATO, sebagai imbalan atas jaminan bahwa Rusia tidak akan menyerang lagi di masa depan,” tegasnya, dilansir, Jumat (06/05/22).
Ukraina dan Rusia telah melakukan beberapa putaran negosiasi sejak Februari, secara langsung dan melalui internet, tanpa hasil yang signifikan.
“Perkembangan di lapangan terkadang menghambat pembicaraan ini. Terutama karena pertempuran telah meningkat di Mariupol dan bagian timur negara itu,” kata Zelensky.
Dalam kesempatan gtersebut, Zelensky juga mengingatkan resiko pecahnya perang dunia ketiga sebagai imbas invasi Rusia ke Ukraina.
Berbicara selama wawancara dengan Al-Arabiya, Zelensky mengatakan risiko muncul karena konflik dengan negaranya Rusia dapat meluas ke negara lain.
Presiden Ukraina juga mengatakan bahwa dia bersedia untuk terlibat dalam negosiasi dengan Rusia, tetapi Presiden negara itu, Vladimir Putin menahan pembicaraan.
“Ketika penguasa Kremlin siap untuk menemui kami, kami siap,” katanya.
Ini tentu berbeda dengan laporan baru-baru ini bahwa Kremlin siap melakukan pembicaraan damai kapan pun tetapi Kiev terlihay kurang serius.
Pasukan Rusia memasuki Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebut pihak Rusia sebagai operasi militer khusus. Tetapi bagi Zelenskyy, perang dimulai 8 tahun yang lalu, setelah aneksasi Rusia atas Krimea pada tahun 2014.
Dalam wawancara, Zelensky menekankan bahwa Kyiv tidak takut dengan kehadiran militer Rusia di Moldova. Ia mengklaim bahwa separatis Moldova tidak terlatih dan takut untuk menghadapi tentara Ukraina.(net)
Editor : Kar